Selanjutnya Achmad mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh pimpinan PGE. Ia berpendapat bahwa Turki patut menjadi negara yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengembangan panas bumi kedepannya.
"Faktor seperti privatisasi sektor panas bumi dan insentif menarik bagi investor, terutama melalui skema feed-in tariff, turut berkontribusi memberikan kepastian produk yang dihasilkan pengembang terserap dengan keekonomian yang layak. Kami harap kunjungan ini memberikan masukan positif bagi PGE untuk mengelola panas bumi di Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Julfi berharap kunjungan PGE ke negara dengan pertumbuhan panas bumi tercepat di dunia ini akan membuka lebih banyak peluang kerja sama.
Di samping Turki, pada tahun lalu PGE juga sudah memulai penjajakan kerjasama pengembangan panas bumi dengan Kenya yang sampai saat ini juga tengah berjalan.
Baca Juga: Performa Bisnis PGEO Bakal Bersinar, Ini Kata Sucor Sekuritas
“Ke depannya, PGE berkomitmen untuk menggali lebih banyak peluang dengan perusahaan pengembang panas bumi yang lebih reputable dari sisi keuangan, pengelolaan, kapasitas terpasang, hingga expertise di bidang panas bumi,” pungkas Julfi. (Lucius GK)