Berikut 6 Cara Menghindari Hepatitis Misterius Pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu, Ini Saran Para Ahli

- 13 Mei 2022, 12:50 WIB
Wabah Hepatitis misterius hantui anak-anak Indonesia. berikut tips dan trik bagi orangtua agar buah hatinya tak terpapar oleh penyakit hepatitis misterius yang belakangan ini menjadi perhatian.
Wabah Hepatitis misterius hantui anak-anak Indonesia. berikut tips dan trik bagi orangtua agar buah hatinya tak terpapar oleh penyakit hepatitis misterius yang belakangan ini menjadi perhatian. /Antara/Aloysius Jarot Nugroho/

Baca Juga: Penelitian Terbaru Temukan Efek Samping Vaksin Pfizer Diduga Sebabkan Gejala Hepatitis

Dilansir dari Deseret News, ahli epidemiologi negara bagian Utah AS, Dr. Leisha Nolen menjelaskan gejala yang paling menonjol dari para pasien hepatitis misterius ini yaitu muntah dan diare.

“Yang paling menonjol adalah mereka datang dengan muntah dan diare. Tapi saya pikir kebanyakan orang tua tahu muntah dan diare sangat umum terjadi pada anak kecil. Sebagian besar waktu, itu bukan apa-apa dan saya pikir orang tua tidak perlu khawatir,” katanya.

Penyakit kuning, meskipun – terlihat, tapi itu kadang-kadang sedikit, menguningnya kulit atau bagian putih mata – menunjukkan masalah hati.

“Itu tanda yang kami khawatirkan. tentu saja, jika anak Anda benar-benar sakit, jika anak Anda memiliki warna kulit kuning, Anda harus berbicara dengan dokter Anda. Mungkin bukan masalah hati yang terjadi. Itu mungkin sesuatu yang lain,” kata Nolen.

Baca Juga: WHO Sebut Kasus Hepatitis Akut Masuk Kategori KLB, 3 Anak Meninggal di Jakarta

Pakar dan dokter kesehatan masyarakat banyak negara cenderung melihat kasus pada anak-anak telah diminta untuk melaporkan kasus hepatitis sebagai bagian dari pengawasan wabah secara nasional.

Centers for Disease Control (CDC) menyarankan para orang tua dan dokter juga untuk mewaspadai gejala hepatitis, termasuk demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi dan penyakit kuning.

Para ahli kesehatan hingga saat ini terus mencari penanda dari virus yang berbeda untuk melihat apa yang mereka sarankan.

Tetapi kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak kasus sebelum para ahli medis memastikan apa yang menyebabkan penyakit pada anak-anak atau menyalahkan adenovirus 41.

Halaman:

Editor: Danny tarigan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah