Mengenal Gereja Bersejarah dan Ikonik di Indonesia

- 30 Maret 2024, 13:28 WIB
Ilustrasi Gereja Ganjuran, Cek jadwal misa Tri Hari Suci Paskah 2024 di gereja-gereja Yogyakarta tanggal 23-31 Maret 2024.
Ilustrasi Gereja Ganjuran, Cek jadwal misa Tri Hari Suci Paskah 2024 di gereja-gereja Yogyakarta tanggal 23-31 Maret 2024. /Instagram.com/@gerejaganjuran

SEPUTARCIBUBUR- Banyak bangunan gereja di Indonesia yang diwariskan dari jaman leluhur kita. Bagi anda yang ingin melakukan wisata religi, berikut sejumlah gereja bersejarah dan ikonik yang masih berdiri kokoh dan digunakan umat Nasrani untuk beribadah.

  1. Gereja Kepanjen, Surabaya

Bernama resmi Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, merupakan salah satu gereja tua di kota Surabaya.

Gereja ini adalah perwujudan impian Pastor Waanders yang ingin menerima banyak jemaat untuk misa bersama.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tetaplah Berdoa

Awalnya dibangun di jalan Cendrawasih dan jalan Merak, namun dipindahkan 78 tahun kemudian ke jalan Kepanjen.

Dirancang oleh W. Westmas pada 1899  gereja bergaya neo-gothic dengan arsitektur ala Eropa ini diresmikan pada tahun 1900 dan ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah kota Surabaya pada tahun 1998.

Baca Juga: Ketua DPD Gerindra DIY Temui Cucu Sultan, Begini Klarifikasinya

  1. Gereja Blenduk, Semarang

Gereja Blenduk dibangun pada 1753 dan sekarang menjadi ikon Kota Lama Semarang.  Blenduk sendiri merupakan bahasa Jawa yang berarti ‘menggembung’ merunut pada bentuk kubahnya yang menggembung.

Gereja yang disebut juga dengan Gereja GPIB Immanuel ini dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota Semarang pada masa itu dengan bentuk oktagonal (persegi delapan).

Kubahnya besar, dilapisi perunggu dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Westmas, orang yang sama dengan perancang gereja Kepanjen, juga merancang renovasi gereja Blenduk pada tahun 1894.

   3. Gereja Ganjuran, Yogyakarta

Nama lainnya adalah Gereja Hati KudusTuhan Yesus. Gereja ini didirikan pada tanggal 16 April 1924 oleh keluarga Schmutzer yang dulunya memiliki pabrik gula di wilayah itu.

Selain itu keluarga Schmutzer juga mendirikan tempat berdoa dalam bentuk sebuah candi. Di dalam candi itu ditahtakan Patung Hati Kudus Tuhan Yesus dan digunakan sebagai tempat berdoa dan penghormatan kepada santo.

Di Gereja Ganjuran ini kita akan melihat perpaduan arsitektur gaya Eropa, Jawa, dan Hindu yang indah.

Gaya Eropa dapat ditemui pada bentuk bangunan berupa salib bila dilihat dari udara, sementara gaya Jawa bisa dilihat pada atap yang berbentuk tajug, bisa digunakan sebagai atap tempat ibadah.

Atap itu disokong oleh empat tiang kayu jati, melambangkan empat penulis Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah menggendong putranya juga digambarkan memakai pakaian Jawa.

Demikian pula relief-relief pada tiap pemberhentian jalan salib, Yesus digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.

Di gereja ini umat katolik bisa mengikuti misa dalam bahasa Jawa dan nyanyian lagu diiringi gamelan. ***

 

Sumber: dari berbagai sumber

 

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah