Kehilangan Anak Perempuan, Titik Terendah Seorang Najwa Shihab

- 9 Juni 2023, 19:00 WIB
Najwa Shihab
Najwa Shihab /editornews.id/

“Jadi kalau gue udah fokus pada suatu hal, gue akan ngejar banget, dan hamil ini tuh pokoknya anak gue harus selamat. Namiyah harus hidup, jadi aku akan melakukan apapun.” kata Najwa.

Dia bahkan bernegosiasi dengan Tuhan dengan janji dan nazar.

“Gue nazar sama Tuhan kalo Namiyah lahir dan selamat gue akan ini, ini ini. Dan setiap hari janji dan nazar gue bertambah. Setiap air ketuban gue keluar, utang gue sama Allah bertambah,” tutur  wanita kelahiran 16 September 1977 itu.

Namun ternyata takdir berkata lain dan Najwa Shihab harus merelakan kehilangan putrinya empat jam setelah dilahirkan.

“Ya sengotot apapun ternyata kalau nggak bisa, ya nggak bisa,” kata Najwa.

Putri ulama masyur Quraish Shihab itu awalnya mau menunggu sampai usia kehamilan delapan bulan untuk melahirkan.

Namun saat  masuk bulan ke tujuh, dokter mengatakan kalau dari sisi medis bayi  tujuh bulan lahir, seharusnya jantung dan paru-parunya sudah cukup kuat dan sudah bisa bernafas sendiri.

“Pada hari itu operasi siap semua. Waktu itu perhitungannya Insya Allah jantung dan paru-parunya udah siap bernafas sendiri. Tapi rencana Tuhan lain. Namiyah lahir gue sempet denger nangisnya, sempet ngeliat, cakep banget Namiyah...hidup empat jam terus meninggal.” tutur Najwa lagi.

Najwa mengakui dirinya jarang sekali menceritakan hal ini karena omongan orang yang mengatakan untuk ikhlas, sesuatu hal yang sulit untuk dirinya.

Gampang diucapkan tapi kalau mau jujur sampai sekarang dirinya masih merasa sulit untuk hal itu.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah