Kehilangan Anak Perempuan, Titik Terendah Seorang Najwa Shihab

- 9 Juni 2023, 19:00 WIB
Najwa Shihab
Najwa Shihab /editornews.id/

SEPUTARCIBUBUR- Presenter kondang Najwa Shihab pernah mengalami titik terendah dalam hidup saat dirinya harus kehilangan anak perempuan yang baru dilahirkannya.

Buah hatinya tersebut meninggal setelah empat jam dilahirkan dan Najwa memberi nama almarhumah putrinya Namiyah Assegaf.

Hal ini diungkap Najwa Shihab saat menjadi tamu di acara Daniel Tetangga Kamu yang diunggah pada Selasa 30 Mei 2023.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Jangan Lewatkan Kesempatan

Najwa mengungkapkan beratnya hamil Namiyah. Karena air ketubannya bocor di sekitar bulan ke empat atau kelima masa kehamilan.

Dirinya berusaha keras untuk mempertahankan anak dalam kandungannya dan berupaya agar anaknya bisa lahir ke dunia.

Demi mempertahankan Namiyah, Najwa Shihab harus bedrest selama tiga bulan di rumah sakit, tidak boleh turun dari ranjang bahkan untuk urusan ke toilet pun  dilakukan di ranjang rumah sakit.

Baca Juga: PUKAT-KAJ Kembali Gelar Run4U, Ini Tujuannya

Karena setiap kali dirinya bergerak, air ketubannya bocor dan setiap seminggu sekali ada prosedur tindakan dari rumah sakit yang harus dijalani yaitu mengisi air ketuban dengan menggunakan jarum yang panjang dan tipis dan dokter akan menyuntik dengan pelan supaya tidak kena ke janin.

“Jadi kalau gue udah fokus pada suatu hal, gue akan ngejar banget, dan hamil ini tuh pokoknya anak gue harus selamat. Namiyah harus hidup, jadi aku akan melakukan apapun.” kata Najwa.

Dia bahkan bernegosiasi dengan Tuhan dengan janji dan nazar.

“Gue nazar sama Tuhan kalo Namiyah lahir dan selamat gue akan ini, ini ini. Dan setiap hari janji dan nazar gue bertambah. Setiap air ketuban gue keluar, utang gue sama Allah bertambah,” tutur  wanita kelahiran 16 September 1977 itu.

Namun ternyata takdir berkata lain dan Najwa Shihab harus merelakan kehilangan putrinya empat jam setelah dilahirkan.

“Ya sengotot apapun ternyata kalau nggak bisa, ya nggak bisa,” kata Najwa.

Putri ulama masyur Quraish Shihab itu awalnya mau menunggu sampai usia kehamilan delapan bulan untuk melahirkan.

Namun saat  masuk bulan ke tujuh, dokter mengatakan kalau dari sisi medis bayi  tujuh bulan lahir, seharusnya jantung dan paru-parunya sudah cukup kuat dan sudah bisa bernafas sendiri.

“Pada hari itu operasi siap semua. Waktu itu perhitungannya Insya Allah jantung dan paru-parunya udah siap bernafas sendiri. Tapi rencana Tuhan lain. Namiyah lahir gue sempet denger nangisnya, sempet ngeliat, cakep banget Namiyah...hidup empat jam terus meninggal.” tutur Najwa lagi.

Najwa mengakui dirinya jarang sekali menceritakan hal ini karena omongan orang yang mengatakan untuk ikhlas, sesuatu hal yang sulit untuk dirinya.

Gampang diucapkan tapi kalau mau jujur sampai sekarang dirinya masih merasa sulit untuk hal itu.

Dirinya merasa berdosa dan merasa tidak tahu diri kepada Tuhan saat mau menangis bila ingat Namiyah, takut dibilang manja karena ada orang lain yang mengalami kehilangan anak kepedihannya jauh lebih sulit dibanding dirinya.

Peran suaminya Ibrahim Assegaf dan anak pertamanya Izzat Assegaf yang banyak menguatkan karena ada suatu momen dirinya takut tidak bisa berhenti menangis.

Saat ditanya host Daniel Mananta bagaimana cara dia berdamai dengan diri sendiri dan Tuhan saat menghadapi cobaan seperti itu?

Najwa menjawab karena dirinya tipikal working women, healingnya tentu dengan bekerja.

Najwa juga mengakui acara Mata Najwa take off sejak saat itu dan secara struktural dirinya di Metro TV menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi sehingga kesibukannya bertambah.

Yang kedua dirinya menjadi lebih perhatian dengan kesehatan dengan memiliki membership gym.

Najwa mengakui sampai sekarang masih terus menerus belajar untuk tawakal.

Pernah marah gak sama Tuhan? tanya Daniel lagi. Pemilik Narasi TV ini mengatakan ayahnya Quraish Shihab dari dulu selalu mengatakan berulang-ulang “Kita tuh sering kali berprasangka buruk sama Tuhan dan itu dosa pertama manusia. Katanya dosa pertama Adam tuh sehingga akhirnya kemudian dia turun ke bumi itu karena dia berprasangka buruk pada Tuhan.” kata Najwa

“Padahal Tuhan itu Maha Baik, Maha Mencintai umatnya dan selalu mau menerima cinta umatnya, jadi ya harus berprasangka baik sama Tuhan.” pungkas Najwa.***

 

Sumber: Youtube Daniel Mananta Network

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah