Renungan Malam Kristiani: Ikuti Yang Tuhan Mau

28 Januari 2023, 18:52 WIB
Membaca Alkitab /Ilustrasi pixabay/

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam Kitab Kejadian pasal 26 ayat 1-3 tertulis demikian:

“Maka timbullah kelaparan di negeri itu. Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin.

“Lalu Tuhan menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.”

“Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.”

Baca Juga: Menjadi Kaya Dari Judi? Itu Hanyalah Mimpi! Berikut Peringatan Bareskrim Mabes Polri

Dalam perjalanan hidup kita bersama Tuhan kita perlu mengenali pikiran-pikiran Tuhan dan berusaha mengikuti kehendakNya.

Tentu kita punya pikiran kita sendiri dan kita juga punya kehendak bebas untuk melakukan apa yang kita mau.

Tapi mengikuti pikiran dan kehendak Tuhan adalah yang terbaik. Sekalipun fakta di lapangan nampaknya berkebalikan dengan apa yang Tuhan mau kita lakukan.

Baca Juga: 5 Mantan Anggota Polisi Pelaku Pembunuhan Tyre Nichols, Telah Dibebaskan Bersyarat

Dalam Kejadian 26 ini terjadi peristiwa kelaparan di wilayah dimana Ishak berada.

Kejadian seperti ini pernah dialami oleh Abraham, ayah Ishak yang tertulis di kitab Kejadian pasal 12. Dan saat kelaparan itu terjadi Abraham mengungsi ke Mesir.

Ishak dalam keadaan kelaparan dan kekeringan yang sangat, berangkat dari wilayah Hebron dan pergi ke Gerar.

Kalau kita perhatikan Gerar ini sudah begitu dekat dengan perbatasan Mesir dan Tuhan tahu bahwa Ishak mau pergi ke Mesir.

Itu sebabnya Tuhan berfirman kepadanya “Jangan pergi ke Mesir melainkan tetap tinggal di negeri Kanaan.”

Baca Juga: CLEO Perusahaan AMDK Terbanyak Pasang Panel Surya di Indonesia

Ishak sedang berusaha mencari solusi berdasarkan pikirannya. Tapi solusi dari Tuhan berbeda.

Secara manusia, Ishak bisa bertanya kepada Tuhan. Bagaimana mungkin bertahan hidup dalam situasi kelaparan itu? Bukankah lebih baik pergi ke Mesir yang ada sumber makanan.

Tapi inilah bedanya pemikiran Ishak dengan pemikiran Tuhan. Rencanan Ishak berbeda dengan rencana Tuhan. Dan ketika Ishak menuruti firman Tuhan terbukti bahwa janji Tuhan tidak pernah salah.

Situasi kelaparan dan kekeringan itu tidak membuat Ishak menjadi miskin dan kekurangan. Tapi ia justru menjadi semakin diberkati berkelimpahan oleh kuasa pertolongan Tuhan.

Seringkali terjadi bahwa situasi membuat kita merencanakan sesuatu. Kita memikirkan solusi, tapi apa yang kita rencanakan dan pikirkan berbeda dengan yang Tuhan pikirkan dan rencanakan.

Jalan yang mau kita tempuh berbeda dengan jalan yang Tuhan mau kita tempuh.

Apa yang menjadi rhema dari ayat-ayat dalam pasal ini buat kita semua adalah yang pertama ketika kita punya pemikiran dan rencana tentang sesuatu ujilah itu apakah sesuai dengan pemikiran dan rencana Tuhan.

Kita sering merencanakan berdasarkan situasi dan emosi kita tapi Tuhan tidak demikian. Tuhan merencanakan berdasarkan kasih dan kuasaNya.

Situasi terkadang bisa menjadi alat Tuhan untuk mendorong kita mengambil suatu keputusan tertentu. Tapi di sisi yang lain situasi itu bisa menjadi ujian untuk menguji iman dan ketaatan kita pada firman Tuhan.

Yang kedua jangan biarkan kekuatiran atau kecemasan menjadi dasar dari rencana dan keputusan kita. Tapi jadikanlah firman Tuhan sebagai dasar untuk berjalan dan melangkah dalam iman.

Ishak hendak mengungsi karena kuatir tapi Tuhan menghendaki agar Ishak bertindak dengan imannya dan percaya akan kuasa pemeliharaan Tuhan.

Dalam dunia ini ada banyak hal yang mengkhawatirkan dan mencemaskan, tapi Tuhan memberikan kita sukacita, damai sorgawi dan ketenangan di tengah badai persoalan dan kesukaran.

Banyak orang yang bereaksi dengan cepat dan kelihatannya benar yang dilakukan, tapi kita bukan bereaksi menuruti cara dunia ini, namun merespon dengan tepat dalam iman sesuai firman Tuhan.

Kenalilah pikiran Tuhan dan ikutilah yang Tuhan mau. Jangan biarkan kita dikuasai oleh pemikiran kita sendiri yang berbeda dengan pikiran Tuhan, dan bertindaklah sesuai dengan apa yang Tuhan firmankan.

FirmanNya adalah pikiranNya. Dalam janji firmanNya kita tenang, damai dan mengalami berkat-berkatNya. ***

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler