Renungan Malam Kristiani: Jadi Pribadi Yang Rendah Hati

10 Maret 2023, 18:00 WIB
Anda Harus Rendah Hati Agar Disukai Oleh Teman-teman – Ramalan Zodiak Leo, 30 September 2022 /Pexels/Ashford Marx/

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam kitab Keluaran 18 ayat 5-7 tertulis demikian:

“Ketika Yitro, mertua Musa, beserta anak-anak dan isteri Musa sampai kepadanya di padang gurun, tempat ia berkemah dekat gunung Allah,

“disuruhnyalah mengatakan kepada Musa: “Aku, mertuamu Yitro, datang kepadamu membawa isterimu beserta kedua anaknya.”

“Lalu keluarlah Musa menyongsong mertuanya itu, sujudlah ia kepadanya dan menciumnya; mereka menanyakan keselamatan masing-masing, lalu masuk ke dalam kemah.”

Baca Juga: IHSG Hari ini 10 Maret 2023 potensi Koreksi, Bursa AS, Eropa dan Asia Pasifik Melemah Signifikan

Orang yang punya kebesaran hati tetap rendah hati meskipun punya posisi tinggi dan dihormati.

Penghargaan tidak diperoleh karena sikap kita yang merasa diri hebat, tapi karena sikap yang mau merendah dan menghargai orang lain.

Musa meskipun seorang nabi besar yang dipakai Tuhan dengan begitu hebat tapi disisi lain ia adalah seorang manusia biasa yang punya keluarga dan kehidupan seperti orang-orang lainnya.

Baca Juga: Catat! Berikut Ini Nomor Layanan Hotline Pengaduan Terkait Kasus Robot Trading ATG (Auto Trade Gold)

Ia punya mertua yang bernama Yitro, dan ketika Yitro datang mengunjunginya serta membawa anak-anak dan isteri Musa, Musa bersikap hormat dan tidak merasa diri lebih tinggi dari mertuanya.

Seperti tertulis pada ayat ke 7 sikap hormat Musa terhadap mertuanya dinyatakan dengan sikapnya yang sujud dan mencium .

Perlu kita ketahui bahwa mertua Musa adalah juga seorang imam di Midiyat. Dan Musa kalau dibandingkan dengan Yitro mertuanya itu, prestasi Musa jauh lebih hebat.

Musa bisa dikatakan sebagai seorang yang sangat terkenal dan hebat karena pelayanannya yang begitu luar biasa.

Baca Juga: Ramalan Bintang Sagitarius dan Capricorn Jumat 10 Maret 2023: Jangan Biarkan Masalah Sosial Mempengaruhi Anda

Ia berbicara langsung dengan Tuhan dan tangannya dipakai dengan heran untuk mengadakan tanda-tanda ajaib dan mujizat yang besar.

Tapi Musa tidak sombong, ia tidak merasa diri lebih hebat dari Yitro. Musa sadar diri dan tahu memposisikan dirinya di hadapan mertuanya.

Seringkali kita punya kecenderungan kalau sudah jadi orang yang di cap hebat, punya posisi dan jabatan yang tinggi, punya harta kekayaan yang banyak atau punya pelayanan yang luar biasa, kita jadi sombong dan merasa lebih tinggi dari orang lain.

Lalu sikap kita pun berubah dari yang tadinya merendah jadi meninggi, yang tadinya menghormati orang lain sekarang minta dihormati.

Kita semua perlu belajar rendah hati, mencontoh sikap Musa dan terlebih lagi kita meneladani sikap Tuhan sendiri.

Tuhan saja mau merendahkan diriNya. Ia meninggalkan kemuliaannya, mengosongkan diriNya dan menjadi hamba.

Karena itu baiklah kita juga merendahkan diri. Ingatlah akan posisi kita, siapa diri kita dan bijaksanalah dalam bersikap terhadap orang lain.

Milikilah kerendahan hati dan sikap yang menghormati sesama, sekalipun mungkin secara posisi jabatan atau status sosial kita lebih tinggi dibandingkan orang lain, tapi jangan membedakan.

Kita semua adalah sama. Tidak salah Tuhan memilih Musa. Dia adalah pribadi yang baik dan sabar serta rendah hati.

Kalau kita mau dipakai Tuhan, kita perlu jaga sikap agar tetap rendah hati. Tuhan berpihak pada orang-orang yang rendah hati dan akan merendahkan orang yang sombong.

Dalam Amsal 18 ayat 12 dikatakan “Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.”

Mungkin selama ini tanpa sadar kita sudah mulai lupa diri, sombong, dan merendahkan orang lain.

Mungkin kita sudah berhasil jadi orang yang sukses, punya jabatan yang tinggi, tapi mari sadari, kembali kepada sikap yang dikehendaki Tuhan.

Jaga agar jangan sampai kesuksesan membuat kita lupa menginjak bumi.

Rendahkan hati kita, hormati orang lain dan ingatlah, sadarilah bahwa semua keberhasilan dan pencapaian kita adalah karena kasih karunia Tuhan. ***

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler