Renungan Malam Kristiani: Akui Kekurangan dan Bekerjasama

31 Mei 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi. Renungan Harian Katolik Hari Ini /Unsplash/Patrick Fore/

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam kitab Ulangan pasal 1 ayat 9 tertulis demikian:

“Pada waktu itu aku berkata kepadamu, demikian: Seorang diri aku tidak dapat memikul tanggung jawab atas kamu.”

Kalau kita mau menjadi orang yang berhasil dalam berbagai hal di hidup kita, jangan malu untuk mengakui kekurangan dan jangan enggan untuk bekerjasama dengan orang lain.

Baca Juga: Empat Pejabat Bea Cukai Soetta Diperiksa Terkait Kasus Impor Emas Rp189 T

Sekalipun kita adalah orang yang punya karunia dan pengurapan khusus dari Tuhan.

Musa dalam kapasitasnya sebagai seorang pemimpin bangsa Israel dengan berbagai tanda mujizat yang telah diadakan Tuhan melalui pelayanannya,  tidak merasa malu untuk mengakui bahwa ia sendirian tidak bisa memikul tanggung jawab yang besar atas seluruh bangsa Israel.

Meskipun ia punya karunia kepemimpinan yang hebat dan kuasa Tuhan menyertainya namun ia merasakan dan menyadari keterbatasan pada dirinya.

Baca Juga: Jokowi Bangun Rusun Khusus Lansia di Cibubur

Dalam ayat di atas terdapat pengakuan Musa bahwa dia tidak sanggup untuk memikul tanggung jawab itu sendirian.

Musa mengakui kelemahannya, mengakui keterbatasannya untuk memimpin seluruh bangsa Israel itu.

Ayat ini berhubungan dengan apa yang tertulis dalam ayat yang paralel yaitu di Keluaran pasal 18 ayat 13-27.

Disitu kita membaca ada mertua Musa yang bernama Yitro yang memberikan nasehat kepada Musa untuk mendelegasikan tugas kepada orang-orang tertentu yang dapat dipercaya dan dijadikan sebagai pemimpin bagi bangsa Israel.

Kepada mereka Musa perlu memberikan tugas untuk bekerja bersama-sama memberikan nasehat dan bimbingan serta menjalankan tugas untuk menyampaikan perintah dan peraturan dari Tuhan.

Pada saat itu dipilihlah orang-orang yang cakap dan Musa mengangkat mereka menjadi pemimpin atas 1000 orang, pemimpin atas 100 orang, pemimpin atas 50 orang dan pemimpin atas 10 orang.

Setelah pembagian tugas ini dilakukan pekerjaan Musa menjadi lebih ringan dan pikirannya pun jadi lebih tenang, serta tidak terlalu terbebani dan tidak menjadi kelelahan secara fisik.

Dari ayat-ayat ini kita mendapatkan beberapa hal yang menjadi rhema buat kita semua.

Pertama, jangan malu untuk mengakui kekurangan atau keterbatasan kita. Setiap kita memiliki kelebihan dan juga kekurangan.

Kita tidak bisa menjadi ahli atau tahu dalam segala hal karena kita adalah manusia yang terbatas.

Kita perlu menyadari dan mengakui akan keterbatasan kita dan mengakui kelebihan orang lain dan menghargai karunia-karunia mereka.

Kedua, terimalah nasehat yang baik dari orang lain, seperti Musa yang mau mendengarkan nasehat dari Yitro mertuanya.

Meskipun Musa adalah pemimpin yang besar dan yang diurapi Tuhan, biarlah kita juga mau mendengarkan nasehat dari orang-orang di sekeliling kita.

Jangan merasa terhina atau tersinggung untuk mendengarkan pendapat dan masukan orang lain kepada kita.

Ketiga, berikan kepercayaan kepada orang lain untuk membantu kita. Ada hal yang bisa kita handle sendiri tapi ada juga hal-hal yang tidak.

Belajarlah untuk mempercayakan dan membangun orang lain juga untuk menjadi berkembang bersama dalam mengerjakan visi yang Tuhan berikan.

Dalam kehidupan keluarga, rumah tangga, jadilah pribadi yang mau mendengar dan bekerjasama  untuk tujuan bersama yang baik.

Dalam pekerjaan dan pelayanan biarlah sikap seperti Musa kita miliki untuk kebaikan dan kemajuan kita.

Tuhan memanggil kita dengan keunikan kita masing-masing yang dapat saling memperlengkapi satu sama lain untuk hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan.***

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler