Renungan Malam Kristiani: Tiada yang Terbuang

27 Juni 2024, 18:00 WIB
Resep Bibimbap, Hidangan Tradisional Korea yang Mendunia /ilustrasi/

SEPUTAR CIBUBUR- Ayat renungan firman Tuhan pada saat ini terdapat dalam Injil Yohanes 6:12 tertulis demikian:

“Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” 

Pemborosan dan pembuangan makanan terjadi di berbagai negara. Amerika Serikat, Uni Eropa, China dan India termasuk negara dengan tingkat pemborosan makanan yang tinggi.

Baca Juga: Sinergi BUMD, Bank DKI Dukung Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan Transjakarta

Sementara itu di Indonesia menurut Badan Pangan Nasional rata-rata setiap orang membuang makanan mencapai total antara 100 sampai 200 kilogram dalam satu tahun.

Ini berarti sekitar 270 gram sampai 500 gram makanan dibuang setiap hari oleh setiap orang.

Tentu saja makanan yang dibuang ini sangat disayangkan karena masih banyak orang yang kekurangan dan tidak mendapatkan makanan yang cukup. Tuhan mau kita menghargai dan tidak menyia-nyiakan berkatnya sekecil apapun.

Baca Juga: Anggota Dewan Pakar Gerindra Ingatkan KLHK Siram Hutan Sebelum Kemarau Panjang

Dalam konteks ayat di atas, Tuhan Yesus baru saja melakukan mujizat yang luar biasa, yaitu memberi makan lima ribu orang dengan hanya lima roti dan dua ikan.

Setelah semua orang kenyang, Tuhan Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk mengumpulkan potongan-potongan yang lebih agar tidak ada yang terbuang.

Tuhan tidak membiarkan potongan yang tersisa menjadi tersia-siakan tapi ia mau menggunakannya agar bermanfaat.

Firman Tuhan buat kita melalui ayat ini berbicara agar kita menghargai setiap berkat Tuhan. Terkadang kita memandang remeh hal-hal yang kecil sehingga kita membuang dan menyia-nyiakannya.

Berkat Tuhan besar ataupun kecil hendaknya kita hargai dan sikapi dengan baik. Kelola berkat Tuhan dengan bijaksana, jangan boros dan jangan menyia-nyiakan hal yang nampaknya kecil untuk kita.

Berkat Tuhan tentu bukan hanya soal makanan tapi waktu, uang, kesehatan, talenta, karunia atau keahlian semuanya itu jangan kita sia-siakan.

Sikap Tuhan Yesus menunjukkan akan kasih dan kepeduliannya terhadap manusia. Makanan yang dikumpulkan dapat digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan, dan makanan itu juga dapat dipakai untuk dikonsumsi oleh murid-muridnya.

Tuhan Yesus mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan kebutuhan orang lain dan berbagi berkat yang kita miliki.

Bagaimana sikap kita selama ini dalam mengelola berkat Tuhan? Apakah kita tidak begitu menghargainya? Mungkin kita sudah terbiasa dan menjadi rutinitas sehingga kita tidak lagi menghargai berkat Tuhan atas kita.

Kadangkala kita merasa berkat-Nya terlalu kecil, padahal bagi orang lain nilainya begitu besar. Apakah kita seringkali membuang-buang berkat Tuhan dan tidak peduli?

Mari hargai dan syukuri setiap berkat yang kita terima dari Tuhan, baik besar maupun kecil. Tuhan Yesus saja begitu menghargai potongan-potongan yang kecil, begitupun juga seharusnya kita.

Biarlah kita bersikap menghargai setiap berkat-Nya meskipun kelihatan kecil dan jadilah berkat bagi orang lain dengan berbagi apa yang kita miliki, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Tapi tentu ingat jangan sampai kita terkena tipu daya oleh karena ketulusan kita. Mari ingat selalu akan kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

Tuhan itu setia dan penuh dengan kasih. Ia peduli dan memelihara kita senantiasa. ***

 

Sumber: Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing

Terkini

Terpopuler