Renungan Malam Kristiani: Memelihara Nyawa Sesama

- 29 Mei 2023, 20:11 WIB
Gadai/WONOLO
Gadai/WONOLO /

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan pada saat ini terdapat dalam kitab Ulangan pasal 24 ayat 6 tertulis demikian:

“Janganlah mengambil kilangan atau batu kilangan atas sebagai gadai, karena yang demikian itu mengambil nyawa orang sebagai gadai.”

Shakespeare dalam bukunya Hamlet menuliskan kata-kata “baik peminjam maupun pemberi pinjaman seringkali kehilangan dirinya sendiri dan teman.”

Baca Juga: Demi Judi Slot Online, Perampok Ini Bongkar Sembilan Alfamart di Jabotabek

Maksud dari kalimat ini adalah jangan meminjam dari teman atau memberi pinjaman kepada teman. Karena ketika meminjam atau memberi pinjaman maka uang dan teman justru akan hilang.

Mungkin bagi sebagian orang kalimat ini benar karena ada kenyataan bahwa pinjaman justru memisahkan jarak dalam pertemanan atau persahabatan.

Oleh sebab yang meminjam lupa sementara yang meminjamkan selalu ingat.

Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Pelaku Perampokan di Tangerang dengan Modus Transaksi COD

Tapi bagaimanapun juga firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa bila kita mampu maka kita tidak boleh menolak untuk memberikan pinjaman kepada saudara atau teman yang membutuhkan.

Dalam Matius 5 ayat 42 disitu tertulis “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.”

Berbicara tentang pinjaman dalam Ulangan 24 ayat 6 ini tertulis satu prinsip yang Tuhan sampaikan yaitu jangan mengambil kilangan atau batu kilangan atas sebagai gadai karena yang demikian itu mengambil nyawa orang sebagai gadai.

Dengan kata lain kalau memberikan pinjaman jangan meminta barang jaminan atau gadai dengan cara yang tidak wajar.

Seperti misalnya dengan mengambil alat-alat berharga yang diperlukan untuk mata pencaharian.

Sebagai contoh misalnya seorang pengemudi angkutan meminjam uang lalu kendaraannya diminta sebagai gadaian, tentu ini mematikan mata pencahariannya dan sama saja dengan mengambil nyawanya sebagai gadai.

Ia tidak akan bisa bekerja dan tidak akan mendapat penghasilan untuk mengembalikan pinjamannya. Selain itu ia juga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Rhema dari ayat firman Tuhan ini adalah pentingnya integritas dalam hubungan kita dengan sesama kita.

Sebagai orang percaya kita dipanggil untuk hidup dalam kasih dan kebaikan, dan itu termasuk dalam urusan bisnis dan keuangan.

Kita tidak boleh menipu atau merugikan orang lain dalam usaha kita untuk memperoleh keuntungan atau memenuhi kebutuhan kita.

Ada oknum-oknum tertentu yang meminjamkan dengan maksud menguasai dan merugikan orang lain. Ini adalah motivasi yang tidak berkenan kepada Tuhan.

Dibalik ayat ini terkandung pesan agar kita memiliki belas kasihan kepada orang lain dan tidak membiarkan mereka dalam penderitaan.

Mungkin kita tidak bisa melakukan hal-hal yang besar karena kita tidak punya sumber daya yang mencukupi tapi kita dapat melakukan hal-hal kecil yang bisa kita lakukan dengan memberikan perhatian dan kasih kepada sesama kita.

Dalam Matius 22 ayat 39 disitu tertulis “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Tuhan memanggil kita untuk diberkati dan menjadi berkat, karena itu biarlah kita tidak hidup untuk diri kita sendiri tapi menjadi saluran berkat Tuhan untuk orang-orang di sekeliling kita.

Harta tidak akan kita bawa mati dan harta tidak akan berguna saat kita mati. Selama kita diberikan kepercayaan harta kekayaan gunakanlah itu bagi hormat kemuliaan Tuhan dan pakailah itu untuk menjadi manfaat bagi sesama kita.

Biarlah dalam segala keberadaan kita nama Tuhan senantiasa dipermuliakan dan banyak orang diberkati lewat kehidupan kita.***

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x