Renungan Malam Kristiani: Tabah dalam Tantangan

- 18 Maret 2024, 18:00 WIB
Renungan Harian Kristen Hari Ini
Renungan Harian Kristen Hari Ini /Pixabay/StockSnap

Seringkali ketabahan membuat suasana panas menjadi dingin kembali. Suasana konflik menjadi damai kembali. Ketabahan diperlukan dalam berumah tangga, dalam studi, pekerjaan, dalam usaha, pelayanan dan dalam berbagai aspek di hidup kita.

Ketabahan diperlukan dalam hal kita menuruti firman Tuhan. Raja Yosafat menuruti jalan Tuhan dengan tabah hati. Mengapa dikatakan demikian? Mengapa mengikut Tuhan dengan ketabahan?

Memang dalam mengikuti kehendak Tuhan, dalam melakukan firman Tuhan, hati kita harus selalu tabah. Tabah mengandung makna kekuatan untuk menghadapi kesulitan, menghadapi cobaan, ujian ataupun tantangan.

Hidup menuruti firman Tuhan kadangkala menghadapi masalah dan persoalan, tidak selalu mudah dan menyenangkan.

Adakalanya kita merasa lelah, putus asa dan ingin menyerah karena begitu banyak tantangan yang ada mencoba untuk menghancurkan kita.

Tapi sebagai orang-orang percaya, kita hendaknya selalu tabah, selalu kuat dalam menghadapi situasi apapun yang hendak melemahkan iman kita.

Ada begitu banyak tokoh dalam Alkitab yang tabah dalam mengikuti Tuhan. Diantaranya adalah Ayub yang memiliki ketabahan dalam penderitaannya.

Karena ujian yang diijinkan Tuhan, ia kehilangan segalanya, kehilangan hartanya, kehilangan anak-anaknya dan ditambah lagi ia kehilangan kesehatannya. Ia menderita sakit yang parah.

Tapi meskipun demikian, ia tidak mengutuki dan tidak menyalahkan Tuhan tapi ia tetap memuji dan mengakui kebesaran Tuhan.

Ayub berkata “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.”

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x