SEPUTARCIBUBUR- Batumbang merupakan upacara yang biasanya dilakukan oleh keturunan kerajaan Banjarmasin yang tujuannya untuk memenuhi hajat seseorang.
Namun sekarang diadaptasi sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas segala karunia Allah yang selama ini diperoleh.
Tradisi ini sudah dilakukan di masjid-masjid yang rutin digelar pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca Juga: Apa Itu Forest Bathing? Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Mental Kita
Batumbang cuma boleh diikuti anak-anak, karena diharapkan tradisi baik ini akan dengan mudah diingat sebagai hal berkesan dalam hidup mereka.
Dalam Batumbang akan disajikan kue apam berukuran besar dan tebal. Nantinya akan dipotong sebelum dibagikan dan ditusuk pada pelepah kelapa yang tingginya menyamai anak-anak yang akan mengikuti prosesi.
Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Mengubah Keinginan
Adapun rangkaian acaranya adalah:
- Anak-anak memasuki masjid diiringi lantunan doa dan tabuhan hadrah.
- Kaum masjid menuntun anak-anak menaiki tangga mimbar di dalam masjid sambil diiringi gema selawat.
- Orang tua membawa anak menuju halaman masjid untuk berkumpul di bawah hiasan payung.
- Semua orang dapat berebut mengambil uang logam dan jajanan yang digantung di payung.
Tradisi ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan, dan merupakan warisan dari nenek moyang mereka.