SEPUTAR CIBUBUR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0,72% dalam sepekan lalu ke level 7.036 pada akhir perdagangan Jumat, 26 April 2024. Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan IHSG tersandera 2 sektor top loser IDX BASIC yang ambles -3,37% dan IDX TRANS turun -3,17%, sementara itu 2 saham top gainers yang menahan IHSG tidak ambles makin dalam yakni IDX TECHNO yang naik +1,6% dan IDX INFRA naik +0,96%.
Angga menyebutkan ada sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan market pada minggu lalu yakni kenaikan suku bunga, net sell asing, yield obligasi, kuatnya ekonomi AS dan sentimen harga komoditas.
Bank Indonesia menaikkan suku bunga 25 bps pada pekan lalu untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah, tapi Dollar ternyata masih terlalu kuat. Terakhir Rupiah di 16.241.
Sementara itu, net sell asing mencapai 4,8T dalam 1 minggu, terbesar pada saham-saham blue chip big banks. Yield obligasi 10Y Indonesia 7,25% dan US 4,7%. Dana di pasar saham diserap bond market karena risiko atau return yang jauh lebih menarik.
Baca Juga: Mau Chat, Collab hingga Cuan lewat Ujung Jari? Pake IPOT Chat
Terkait sentimen ekonomi US yang masih kuat, Angga menjelaskan pasar tenaga kerja Initial Jobless Claims April 207K dan prev 212K.
Selanjutnya ada sentimen sektor komoditas, dimana emas mulai mengalami koreksi setelah tensi Timur Tengah mereda, tapi government buying dan chinese demand masih menopang harganya. Oil melanjutkan penguatan, dimana Brent 2,9% dan WTI 1,4%. Copper menguat 2% melanjutkan tren setelah Rusia kena sanksi dan LME tidak bisa menerima ekspor dari Rusia.
Sentimen Minggu ini
Berbicara tentang prospek market pada minggu ini 29 April-3 Mei 2024 yang praktis hanya akan berlangsung selama 4 hari karena ada libur May Day (Hari Buruh) pada Rabu, 1 Mei 2024, Angga mengimbau para trader memerhatikan sejumlah sentimen yang akan memengaruhi pergerakan harga-harga saham.
Dari US ada sentimen interest rate dengan konsensus stay di 5,5%, unemployment rate dengan konsensus stay di 3,8% dan Non-Farm Payrolls dengan konsensus turun dari 303K ke 243K.