Ini Proyek Budidaya Ikan Nila Salin Karawang Hasil Kolaborasi KKP dan eFishery

- 9 Mei 2024, 22:23 WIB
Presiden Joko Widodo beserta jajaran meninjau langsung lokasi budidaya ikan nila salin yang menggunakan eFeeder buatan eFishery. Sumber: eFishery
Presiden Joko Widodo beserta jajaran meninjau langsung lokasi budidaya ikan nila salin yang menggunakan eFeeder buatan eFishery. Sumber: eFishery /Jerry Azim/

SEPUTAR CIBUBUR - Berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), eFishery menggarap Proyek Budidaya Ikan Nila Salin di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang. Proyek yang diresmikan Presiden Joko Widodo, pada Rabu, 8 Mei 2024 ini seluas lebih dari 70 hektar dengan 422 aktif eFeeder yang tersebar dalam 4 klaster (A,B,C, dan D).

eFeeder merupakan teknologi pemberi pakan otomatis untuk ikan yang berfokus pada efisiensi pakan dan pengurangan limbah yang diciptakan oleh eFishery. Proyek Budidaya Ikan Nila Salin ini merupakan rangkaian pelaksanaan Program Ekonomi Biru KKP yang telah menetapkan program-program prioritas, salah satunya adalah pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan.

Mendag Zulkifli Hasan, Presiden Joko Widodo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jabar  (8/5/2024). Sumber: eFishery
Mendag Zulkifli Hasan, Presiden Joko Widodo, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jabar (8/5/2024). Sumber: eFishery
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan pembudidaya dan mendukung program ketahanan pangan Nasional.

Baca Juga: eFishery dan DED Kominfo Kerja Sama Bantuan eFeeder

"Ada 78.000 hektar tambak udang yang telah lama kosong, idle, dari Serang sampai Banyuwangi. Tambak udang sudah tidak mungkin lagi, dan yang paling mungkin sekarang ini adalah ikan nila, tambak ikan nila yang memiliki demand pasar yang sangat besar sekali. Tahun 2024 saja 14,4 miliar US Dollar. Oleh karena itu, besarnya permintaan ini harus kita manfaatkan. Hal ini akan dapat membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar sekali," ujar Presiden.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan VP of Public Affair eFishery Muhammad Chairil saat peresmian Modeling Kawasan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jabar. Sumber: eFishery
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan VP of Public Affair eFishery Muhammad Chairil saat peresmian Modeling Kawasan Tambak Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jabar. Sumber: eFishery
Muhammad Chairil, VP of Public Affair eFishery, mengatakan bahwa sektor akuakultur di Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi untuk berkembang. Oleh karena itu, pihaknya terus berusaha menggalakkan penggunaan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan di sektor ini.

“Kami melihat peluang untuk mengangkat sektor ini ke tingkat yang lebih tinggi untuk meningkatkan produksi lokal dan ekspor serta permasalahan pangan. Oleh karena itu, sejak 2023, eFishery berkolaborasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mendukung keberlanjutan Proyek Budidaya Ikan Nila Salin dengan teknologi eFeeder kami. Kami percaya, kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci untuk kemajuan industri akuakultur Indonesia,” ujar Muhammad Chairil.

Baca Juga: Amar Bank Siapkan Dana Rp100 miliar kepada Pembudidaya Ikan Mitra eFishery

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menambahkan, untuk di Karawang, pihaknya menargetkan 10.000 ton per tahun per siklus. Apabila semua dikerjakan dengan potensi 78.000 hektar di wilayah Pantura, maka akan mampu memproduksi tidak kurang dari 4 juta ton per siklus dengan berat per ekor tidak kurang dari 1 kg. “Untuk pasar lokal juga sangat besar, sehingga ini dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” ujarnya.

eFeeder, alat pemberi makan ikan dan udang otomatis yang diciptakan eFishery sebagai penunjang keberlanjutan budidaya ikan nila salin. Sumber: eFishery
eFeeder, alat pemberi makan ikan dan udang otomatis yang diciptakan eFishery sebagai penunjang keberlanjutan budidaya ikan nila salin. Sumber: eFishery
Feeder mampu mempercepat siklus panen hingga 74 hari, serta meningkatkan efisiensi pakan hingga 30% dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 25%. Berdasarkan riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2022, dari segi produktivitas, eFeeder, membantu meningkatkan Food Conversion Ratio (FCR), yaitu perbandingan antara makanan yang diberikan dengan selisih berat benih dan ikan yang dipanen untuk menunjukkan salah satu ukuran efisiensi produksi.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah