Menteri Kehutanan Dunia Bahas Pembiayaan Berkelanjutan, Indonesia Jadi Sorotan

- 3 Mei 2022, 17:56 WIB
Ilustrasi nilai ekonomi karbon
Ilustrasi nilai ekonomi karbon /Pixabay/@Gerd Altmann/

SEPUTAR CIBUBUR - Menteri-menteri Kehutanan dari sejumlah Negara membahas tentang pentingnya pembiayaan berkelanjutan untuk mencegah deforestasi, degradasi hutan, dan mempromosikan pengelolaan hutan lestari.

Indonesia menjadi sorotan dalam pembahasan tersebut karena telah mengembangkan Nilai Ekonomi Karbon (carbon pricing) yang dinilai bisa menjadi solusi untuk pembiayaan berkelanjutan di sektor kehutanan.

Pembahasan itu dilakukan di pertemuan tingkat menteri untuk pembiayaan sektor kehutanan pada Kongres Kehutanan Sedunia ke-15 di Seoul, Republik Korea, Rabu 3 Mei 2022.

Baca Juga: Indonesia Ajak ASEAN Bersama Kelola Gambut Berkelanjutan, Dukung Pertumbuhan Ekonomi dan Ekologi

Pada pertemuan tersebut sejumlah Menteri yang berwenang di sektor kehutanan dari berbagai Negara hadir, diantaranya dari Republik Kongo, Republik Korea, Ekuador, Kolombia, Gabon, dan Inggris. Pertemuan itu juga diikuti oleh Delegasi Indonesia.

Deputy Dirjen FAO Maria Helena Semedo menyatakan setelah pandemi Covid-19 dan konflik, dunia akan menuju ke pemulihan. Menurut dia, pemulihan yang dituju mencakup di bidang kesehatan, penyediaan pangan yang berkelanjutan, mampu menjawab krisis perubahan iklim, sekaligus mempertahankan keanekaragaman hayati.

Baca Juga: Kuasa Hukum DNA Pro: Jangan Biarkan Artis Melenggang Tanpa Saksi Pidana

“Hutan bisa menjawab tantangan pemulihan itu,” kata Semedo.

Dia mengungkapkan, saat ini sekitar 1/2 dari PDB global terkait dengan hutan dan jasa lingkungan yang disediakannya. Persoalannya, lanjut dia, luas hutan terus mengalami penurunan.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah