SEPUTAR CIBUBUR - Sama seperti di Indonesia, Malaysia juga menghadapi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di dalam negeri mereka, akibat krisis global sebagai akibat perang antara usia dan Ukraina.
Kondisi seperti ini banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil cuan di tengah penderitaan masyarakat Malaysia.
Pemerintah Malaysia mengambil langkah audit forensik kepada seluruh perusahaan yang memiliki izin produksi paket minyak goreng bersubsidi untuk memastikan tidak ada yang terlibat aktivitas penyelundupan.
Baca Juga: AS Terus Dukung Ukraina, Gedung Putih Sebut Sedang Jajaki Pengiriman Jet Tempur Buatannya
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Khusus Jihad Melawan Inflasi Annuar Musa di Kota Bharu, Sabtu, 23 Juli 2022 mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan untuk mengawasi jumlah produksi bahan baku dan menganalisis apakah metode yang digunakan saat ini perlu ditingkatkan atau diubah.
"Saya di sini ingin menekankan bahwa jika seluruh pihak tidak kooperatif dan (kami) menemukan bahwa mereka masih menyelundupkan minyak goreng bersubsidi, maka kami tidak punya pilihan selain mengubah seluruh sistem," kata Annuar dikutip Kantor Berita Bernama.
Menurut dia, saat ini pemerintah belum mengambil pendekatan itu karena akan melakukan investigasi terlebih dulu.
malaBaca Juga: Menaker: MoU Penempatan PMI Sektor Domestik ke Malaysia Harus Dipatuhi
"Jika memungkinkan, kami tidak ingin membuat mereka yang ingin berinvestasi merasa tidak nyaman menyiapkan pabrik-pabrik karena mereka sudah memiliki jaringan sendiri dan seterusnya," kata Annuar.