SEPUTAR CIBUBUR - Komisioner Tinggi HAM PBB Volken Turk mengatakan serangan Rusia terhadap infrastruktur penting di Ukraina sejak Oktober 2022 telah menewaskan sedikitnya 77 warga sipil dan menjerumuskan jutaan orang ke dalam kesulitan yang ekstrim.
"Jutaan orang terjerumus ke dalam kesulitan yang ekstrim dan kondisi kehidupan yang mengerikan akibat serangan ini," kata Turk dalam sebuah pernyataan, Kamis, 25 November 2022.
Serangan Rusia yang paling menghancurkan jaringan energi Ukraina telah menyebabkan penduduk di sebagian besar wilayah negara itu hidup tanpa listrik dan pemanas ruangan.
Baca Juga: Joe Biden: Rudal Polandia 'Tidak Mungkin' ditembakkan dari Rusia
Sejak awal Oktober, Rusia telah meluncurkan rudal kira-kira seminggu sekali dalam upaya untuk menghancurkan jaringan listrik Ukraina.
“Secara keseluruhan, ini menimbulkan masalah serius di bawah hukum humaniter internasional, yang membutuhkan keuntungan militer yang nyata dan langsung untuk setiap objek yang diserang," ujar Turk.
Rusia mengakui menyerang infrastruktur dasar tetapi membantah telah menargetkan warga sipil, dengan mengatakan serangan itu bertujuan untuk mengurangi kemampuan Ukraina untuk berperang dan mendorongnya untuk bernegosiasi.
Baca Juga: Janji Manis Taliban, Jalankan Hukum Lebih Lembut Yakinkan PBB dan Uni Eropa
Di lain pihak, Ukraina mengatakan serangan semacam itu adalah kejahatan perang.