Sejumlah pejabat AS menyampaikan bahwa mereka menjalin komunikasi yang erat dengan warga AS dan secara aktif memfasilitasi pemulangan mereka dari Sudan.
Menurut keterangan sejumlah masyarakat yang keluarganya berada antara puluhan warga AS yang diwawancarai di Sudan itu mengatakan, hampir tidak ada bantuan sama sekali dari Departemen Luar Negeri AS sejak kekerasan mematikan meletus lebih dari sepekan lalu.
"Sejujurnya, Departemen Luar Negeri AS tidak berguna, sama sekali tidak berguna, selama periode ini," ujar Imad, yang meminta nama belakangnya dirahasiakan.
Baca Juga: Putri Raja Judi Hongkong Stanley Ho Menikah di Bali, Gelar Pesta Mewah Habiskan Rp95 Miliar
Orang tua Imad sedang melakukan perjalanan dari Khartoum menuju Mesir.
"Kami mengharapkan Departemen Luar Negeri AS memberikan semacam panduan, namun panduan itu hanyalah templat, hanya tempat perlindungan yang didirikan, tidak ada informasi penting yang diberikan," ujar Imad.
Seperti diketahui, perang saudara di Sudan telah membangkitkan kembali konflik yang telah berlangsung selama dua dekade di wilayah Darfur barat di mana banyak orang tewas minggu ini.
Baca Juga: Ramalan Bintang Leo dan Virgo, Sabtu 29 April 2023: Jaringan Anda Untuk Menjalankan Bisnis Meningkat
Di daerah Khartoum, tembakan senjata berat dan ledakan mengguncang lingkungan perumahan. Gumpalan asap naik di atas Bahri.
“Kami mendengar suara pesawat dan ledakan. Kami tidak tahu kapan neraka ini akan berakhir,” kata warga Bahri, Mahasin al-Awad (65), seperti dikutip Reuters, Sabtu, 29 April 2023 .