Kesaksian Danu Menjadi Senjata Makan Tuan Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

18 Januari 2022, 11:00 WIB
Kesaksian Danu Menjadi Senjata Makan Tuan Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang /Kolase Antara/Antara

SEPUTAR CIBUBUR - Muhammad Ramdanu atau yang lebih akrab disapa dengan Danu Subang, adalah salah satu saksi dari sekian puluh saksi yang masih diperiksa secara intensif terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Sosok nama Danu menjadi kontoversi di sepanjang proses pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang oleh pihak Kepolisian, hal itu disebabkan kesaksiannya yang sering berubah.

Kesaksian Danu seakan menjadi Senjata Makan Tuan bagi dirinya sendiri yang hingga kini proses pengungkapan siapa pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) masih dilakukan oleh penyidik dari Polda Jabar.

Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Adalah Fans Berat Amel? Berikut Analisa Anjas

Di awal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini mencuat, diketahui puntung rokok milik Danu diketemukan di TKP pembunuhan di Subang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, DNA Danu juga diketemukan di TKP korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bahkan sewaktu pihak dari Kepolisian menurunkan anjing pelacak, anjing pelacak mengonggong ke arah Danu, entah suatu kebetulan atau hal lainnya.

Ada pernyataan terbaru yang cukup mengejutkan dari Indra Zainal, Kepala Desa Jalancagak terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Indra Zainal yang juga masih kerabat keluarga korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, menyatakan sangat mencurigai Danu terlibat dalam kasus yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel itu.

Kecurigaan itu dipicu oleh pernyataan Muhammad Ramdanu alias Danu saat diwawancara di sebuah chanel Youtube soal peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Danu menceritakan kronologi pada saat dia datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 07.30 pagi pada 18 Agustus 2021 atau pada hari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terjadi.

Dalam chanel Youtube itu Danu mengatakan pada saat datang ke TKP di hari kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang,  dia mengaku melihat ada Yosef dan sejumlah warga.

Bukan itu yang membuat Indra Zainal curiga. Namun pernyataan Danu yang mengaku datang ke lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang jam 07.30 atau di bawah jam 10.00 pagi, dia sudah bisa bilang bahwa ada jenazah Tuti dan Amel di bagasi mobil Alphard hitam.

Padahal menurut Indra Zainal, orang yang pertama kali menemukan dan melihat kedua korban pembunuhan ibu dan anak di Subang berada di bagasi mobil adalah tim inafis yang nota bene datangnya ke TKP itu jam 10-an pagi atau jam 11.00.

Dengan begitu, kata Indra Zainal belum ada orang yang tahu apalagi melihat jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang Tuti dan Amel, kecuali tim inafis yang pertamakali.

Hal itu terungkap dalam segmen analisa Anjas Asmara  pada kanal Youtube Anjas di Thailand yang diunggah 15 Januari 2022 dengan judul ‘KOK BISA TAU ISI BAGASI ?? KECEPL0SAN ATAU KEBENARAN ??’.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak Juga Motif Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Berdasarkan Analisa Anjas

Anjas sendiri adalah seorang dosen yang bermukim di Thailand dan sejak awal terus mencermati dan mengamati kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Menurut Anjas di ThailandIndra Zainal begitu yakin,  jika Danu datang pada jam 8.00 atau 9.00 (sesuai pengakuannya dalam wawancara di salahsatu kanal Youube) seharusnya belum tahu keberadaan jenazah Tuti dan Amel, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang karena pada waktu itu sedang menunggu tim inafis datang.

Dalam kanal Youtubenya, Anjas di Thailand juga menampilkan kutipan  percakapan Danu  (tidak disebutkan dengan siapa) dari kanalnya Indra Zainal begini: + Amel sama ibu udah gak ada udah meninggal Pak. - Dimana Nu? . + Di Bagasi.

Danu tidak melihat tapi sudah tahu Bu Tuti dan Amel (ada) di bagasi. Sudah adakah tim inafis sekitaran jam ini sampai Danu sudah tahu ada Ibu Tuti dan Amel di bagasi?. Itu adalah keterangan dari chanelnya Indra Zainal”, tutur Anjas di Thailand.

Anjas juga menyoroti bagian yang membuat kubu Indra Zainal yang sekarang terdiri dari Yosef dan Yoris  sangan mencurigai Danu.

Yakni pengakuan Danu masuk ke lokasi kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang pada tanggal 18 Agustus 2021.

Danu bilang sempat masuk ke dalam rumah TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang karena pada saat dia datang sudah ada Yosef dan beberapa orang.

“Masuk TKP tidak lama langsung keluar. Saat keluar posisinya dengan Pak Yosef tidak jauh atau samping-sampingan. Kata warga jenazah ada di bagasi”, kata Anjas menirukan ucapan Danu.

Danu lebih mencurigakan " Senjata Makan Tuan"

Anjas di Thailand mencoba menganalisa. Menurut keterangan Yosef,  Danu datang ke TKP kasus Subang sekitar pukul 07.15 WIB atau sekitar 07.30 atau di bawah jam 08.00 WIB pagi.

Kedatangan Danu itu terpaut sangat jauh dengan kedatangan tim Inafis yang datang belakangan untuk memeriksa lokasi kejadian pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Kata Anjas di Thailand, berdasarkan keterangan dari Indra Zainal, orang yang pertama kali menemukan jenazah Tuti dan Amel yang menjadi korban pembunuhan ibu dan anak di Subang adalah tim Inafis. 

Memang sebelumnya ada polisi yang sudah datang ke lokasi kejadian kasus Subang. “Namun mereka belum berani membuka apapun karena menunggu tim Inafis untuk identifikasi awal”, kata Anjas di Thailand.

Ungkap Anjas di Thailand,  Indra Zainal merasa curiga dan juga aneh.

Bagaimana mungkin Danu yang datang ke lokasi pembunuh ibu dan anak di Subang di bawah jam 08.00 atau jam 10.00 pagi sudah bisa mengklaim ada warga yang bilang bahwa ada jenazah di bagasi mobil.

“Apakah ini sekedar salah ucap?. Kalaupun ini salah ucap mungkin saja ada kesalahan itu. Bahkan kalau kita lihat dari saksi yang lain misalnya YorisYoris pun pernah salah ucap mengenai kunci otomatis mobil Alphard”, kata Anjas di Thailand.

Baca Juga: Reaksi Danu Subang Setelah Dituding Mirip Sketsa Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Namun terlepas dari masalah salah ucap dalam kasus Subang yang pernah dilakukan oleh Yoris yang kini beda kubu dengan DanuAnjas di Thailand mencoba melihat pokok permasalahan dari konteksnya.

Anjas mencoba netral dan menganalisa, lebih krusial mana antara kunci otomatis dengan salah ucap yang berdasarkan pandangan mata.

Menurut Anjas, yang kontra Danu dalam kasus Subang mungkin mengatakan jika Danu bukan salah ucap tapi keceplosan. Konteksnya adalah kok dia bisa mengatakan ada jenazah. 

Lalu interview Danu terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini dilakukan setelah beberapa hari sekitar 2 atau 3 hari setelah kejadian.

Tapi untuk Yoris, wawancara soal kunci otomatis Alphard yang kemudian diklarifikasinya bahwa itu tidak benar ia salah ucap, dilakukan di tanggal 18 Agustus 2021 (hari kejadian) dimana saat itu sedang banyak warga di lokasi TKP pembunuh ibu dan anak di Subang dan masih terbawa atmosfirnya.

“Jadi kalau dari dua hal salah ucap itu (saksi Danu dan Yoris), dalam hal konteksnya yang lebih mencurigakan adalah Danu. Tapi kita lihat apakah Danu akan mengklarifikasi (seperti yang dilakukan Yoris), apakah pengacara atau Danu yang mengklrifikasi?”, ujar Anjas.

Anjas mengatakan, soal salah ucap cukup menarik untuk ditunggu klarifikasinya.

Apa alasan yang akan disampaikan pada klarifikasi itu. Dan salah ucap ini bukan kali pertama terjadi, ada beberapa kali terjadi salah ucap.

“Apa ini (salah ucap) hanya kebetulan atau akan menjadi salah satu pentunjuk bagi tim penyidik”, pungkas Anjas di Thailand.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Danny tarigan

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler