Kode Keras Jokowi Dukung Puan Maharani di Pilpres 2024 Dari 'Kacamata' Pengamat Politik

31 Agustus 2022, 09:15 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani; Kode Keras Jokowi Dukung Puan Maharani di Pilpres 2024 Dari 'Kacamata' Pengamat Politik /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Foto Dok Tim Puan Maharani

SEPUTAR CIBUBUR - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Presiden Jokowi (Joko Widodo) memberikan sinyal dukungannya kepada Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai Calon Presiden (capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) pada 2024.

Sinyal dukungan Jokowi terhadap Puan Maharani tersebut seperti kode keras bahwa Jokowi menjagokan Puan menurut 'kacamata' pengamat politik.

Pangi menilai hal tersebut berdasarkan pernyataan Jokowi sebelumnya yang mengatakan bahwa menjadi Capres tidak cukup hanya bermodalkan elektabilitas.

Baca Juga: Pilpres 2024, Duet Ganjar-Puan Terus Dimantapkan

Kemudian, Pangi menyebutkan ada beberapa alasan yang bisa menguatkan bahwa pernyataan Jokowi itu sebagai sinyal kuat memberikan dukungan kepada Puan.

Pertama, PDIP sudah memberikan kode keras bahwa elektabilitas yang tinggi tidak menjadi preferensi menentukan soal dukungan capres.

Hal itu, menurut Pangi, adanya kemungkinan PDIP menyadari bahwa kebutuhan Indonesia tidak bisa hanya semata indikator elektabilitas.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Puan Sebut Nakes Hingga Tim Thomas Cup Pahlawan Era Kemajuan

Kedua, adanya kemungkinan PDIP konsisten atau ditaklukkan oleh realitas politik yang memungkinkan tokoh dengan elektabilitas tinggi yang akan menang.

Ketiga, menurutnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dinilai memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding Puan.

Hal ini bisa menangkap pesan dan sinyal bahwa Jokowi mendukung Puan.

Baca Juga: Elektabilitas AHY Unggul Jauh dari Puan Maharani dan Airlangga Hartanto, Menang ‘Perang’ Baliho

"Jangan lupa juga mungkin Jokowi memberikan kode sinyal bahwa Mas Ganjar jangan terlalu kepedean, terlalu confidence tinggi sebab PDI Perjuangan belum tentu mengusung capres yang elektabilitasnya moncer," kata Pangi.

Sebelumnya, Jokowi mengingatkan sukarelawan Bravo 5 untuk tidak terburu-buru mendukung capres pada Pilpres 2024.

"Sekali lagi ojo kesusu, tidak usah tergesa-gesa," kata Jokowi.

Baca Juga: Ada Apa Nih, Kok Mendadak Puan Maharani Minta Kepala Daerah Transparan Soal Data Covid-19 di Daerahnya

Jokowi mengatakan bahwa prasyarat untuk menjadi capres tidak cukup bermodalkan elektabilitas, melainkan juga harus mendapat dukungan partai politik (parpol) atau gabungan parpol.

Menurut Jokowi, mereka yang saat ini memiliki elektabilitas tinggi sekalipun, belum tentu mendapatkan dukungan parpol.

"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka enggak mau, gimana?" ujarnya.

Baca Juga: Puan Sangat Berjasa Bagi Dirinya, Ini Kata Gubernur Jateng Ganjar

Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa regulasi memang mengatur yang dapat mengajukan capres adalah parpol atau gabungan parpol.

"Di konstitusi kita, di undang-undang kita, itu memang harus diusung oleh partai atau gabungan partai. Artinya apa? Bapak Ibu jangan mendukung kandidat itu sekarang, misalnya kita dukung Pak Fachrul Razi, pertanyaan saya, yang mengajukan partai apa. Mengajukan Pak Luhut, pertanyaan saya, partainya apa yang mengajukan," tuturnya.***

 

Editor: Danny tarigan

Sumber: Pikiran Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler