Harita Nickel Wujudkan Ketahanan Pangan Pulau Obi melalui Program “Sentani”

- 21 Juli 2022, 13:43 WIB
panen perdana padi sentra ketahanan pangan Obi
panen perdana padi sentra ketahanan pangan Obi /Kamsari/Dok. Humas Harita Nickel

SEPUTAR CIBUBUR Perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel mengembangkan Program Sentra Ketahanan Pangan Obi (Sentani) di Desa Buton dan Desa Akegula, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut). Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, menambah pendapatan petani, serta mewujudkan ketahanan pangan di Pulau Obi.

Head of External Relations Harita Nickel, Stevi Thomas, mengatakan Program Sentani merupakan salah satu program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) Harita Nickel di sektor pertanian di Pulau Obi. Program ini melibatkan Dinas Pertanian Kabupaten Halsel, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Tani (poktan), serta diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian, kemandirian pangan, serta indeks nilai tukar petani di wilayah Obi.

Baca Juga: Korban Ponzi Emas Rp1 Triliun Menangi Gugatan di PN Tangerang, Aset Dikembalikan

“Program Sentani ini sekaligus menjadi satu jawaban konkret Harita Nickel terhadap cita-cita peningkatan kesejahteraan petani dan swasembada pangan nasional,” kata Stevi.

Department Head of Community Affairs & Land Acquisition Harita Nickel, Latif Supriadi menjelaskan dalam Program Sentani, kelompok tani mendapat bimbingan budi daya, dukungan sarana dan prasarana pertanian, serta dukungan terhadap penyerapan pasar. Adapun komoditas yang dikembangkan yaitu demplot padi di lahan seluas 3 hektare dan semangka di lahan seluas 4 hektare sebagai pengembangan program tahap pertama. Kedua komoditas tersebut memiliki potensi budi daya dan penyerapan hasil panen yang besar.

“Mayoritas hasil panen diserap oleh Harita Nickel dan sebagian lagi oleh masyarakat,” kata Latif.

Saat ini, karena keterbatasan stok di Pulau Obi, pihak perusahaan banyak menyerap bahan pangan dari luar daerah. Lamanya waktu tempuh tak jarang membuat kualitas bahan pangan terutama buah dan sayur dapat menurun. Kondisi tersebut membuka peluang bagi kelompok tani di Pulau Obi untuk menawarkan produk yang lebih baik. “Mereka juga berpeluang untuk memenuhi tingginya permintaan beras dari pihak perusahaan,” papar Latif.

Latif mengungkapkan, sejak Program Sentani diresmikan akhir Maret 2022 lalu, poktan binaan Harita Nickel telah melakukan panen perdana buah semangka sebanyak 1,1 ton pada awal Juni dan menghasilkan gabah kering panen (GKP) perdana sebanyak 4,8 ton per hektare pada Rabu (20/7). Hasil panen ditampung oleh BUMDes setempat, kemudian dijual kepada para konsumen terutama Harita Nickel.

Melihat animo poktan dan hasil panen yang baik, Harita Nickel berencana menambah luas area tanam demi produktivitas yang lebih optimal. “Kami akan terus bekerja sama 

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x