“Salah satu tugas kita sebagai anak bangsa adalah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta keutuhan berbangsa dan bernegara,” ujar Yudo seperti disampaikan Aster Mayjen Mochamad Syafei Kasno.
Dikatakan, bangsa Indonesia jangan mudah terpancing dan terprovokasi dengan paham mau pun isu-isu yang menyesatkan. “Sejarah membuktikan bahwa bangsa kita yang besar tidak pernah takut dengan ancaman bangsa lain. Yang kita takuti justru musuh dari dalam negeri, yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan,” ujar Mayjen Syafei mewakili Panglima TNI.
Dikatakan, polarisasi dampak Pemilu 2019 diprediksi masih akan terjadi pada Pemilu 2024. Hal itu akibat dari perbedaan pandangan dan pilihan yang mengarah kepada sentimen-sentimen terhadap kelompok tertentu.
“Jadi, kalau kita lihat di medsos, kita masih dapat merasakan dampak dari pada pemilu-pemilu sebelumnya adanya polarisasi ini. Kita bisa membayangkan kalau kita tidak menyiapkan diri, tidak menyiapkan kualitas dengan baik. Bagaimana proses kita nanti memilih pemimpin kita dengan situasi dampak pemilu yang sebelumnya itu,” kata Viktor.
Baca Juga: Serikat Pekerja Utamakan Hubungan Industrial Pancasila
Dia berharap, dalam proses pemilihan pimpinan nanti, pemilihan digelar berdasarkan konteks pada ide-ide kemajuan bangsa. “Kita tidak mengharapkan lagi memilih para pemimpin kita dengan memberikan hal-hal yang negatif,” katanya.
Pemaknaan ulang kebangsaan