Andi Widjajanto: Beberapa Hal Perlu Diperbaiki agar Pancasila Makin Kokoh sebagai Benteng Indonesia

- 29 Mei 2023, 10:12 WIB
Ketua Presidium Pusat ISKA Luky Yusgiantoro bersama Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dan para narasumber berfoto bersama seusai puncak acara Dies Natalis ke-65 ISKA di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Foto: Panitia Dies Natalis ke-65 ISKA
Ketua Presidium Pusat ISKA Luky Yusgiantoro bersama Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dan para narasumber berfoto bersama seusai puncak acara Dies Natalis ke-65 ISKA di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Foto: Panitia Dies Natalis ke-65 ISKA /

Ketua Presidium Pusat ISKA Luky Yusgiantoro saat memberikan kata sambutan. Foto: Lucius GK
Ketua Presidium Pusat ISKA Luky Yusgiantoro saat memberikan kata sambutan. Foto: Lucius GK
Merespons tiga orasi kebangsaan itu, Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Luky Yusgiantoro mengatakan, selama 65 tahun, ISKA telah mewarnai proses mengisi kemerdekaan dan menguatkan kebangsaan Indonesia. Hal itu, ujarnya, merupakan sebuah proses tanpa akhir yang harus terus dimaknai dan dijalankan oleh seluruh komponen bangsa.

“Dalam konteks inilah, ISKA berupaya memaknai kebangsaan Indonesia dalam bingkai menjunjung tinggi martabat manusia dan kesetaraan,” ujar Luky.

Pemaknaan ulang terhadap kebangsaan penting dan harus dilakukan agar ide kebangsaan berada di dalam konteks dinamika sosial masyarakat yang kontemporer. Proses kontekstualisasi tersebut harus digali Pancasila dan pembukaan UUD 1945. Keduanya merupakan dasar membangun filosofi kebangsaan Indonesia.

Baca Juga: Paparkan Teori Geopolitik Soekarno di Lemhannas, Hasto Sebut Poin Penting

“Selain meletakkan konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila  meletakkan hak asasi dan upaya menjunjung martabat manusia Indonesia dalam konteks bernegara,” ujar Luky menambahkan.

Misa konselebrasi dipimpin Ketua KWI Mgr Antonius Bunjamin Subianto OSC dengan tiga pastor pendamping Dr Antonius Widyarsono SJ, Dr Andreas Atawolo OFM, dan RD Stevanus Harry Yudanto. Foto: Lucius GK
Misa konselebrasi dipimpin Ketua KWI Mgr Antonius Bunjamin Subianto OSC dengan tiga pastor pendamping Dr Antonius Widyarsono SJ, Dr Andreas Atawolo OFM, dan RD Stevanus Harry Yudanto. Foto: Lucius GK
Seluruh perayaan Dies Natalis ke-65 ISKA, diawali misa konselebrasi yang dipimpin Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Bunjamin Subianto OSC. Tiga pastor pendamping Ketua KWI dalam misa konselebrasi adalah Dr Antonius Widyarsono SJ, Dr Andreas Atawolo OFM, RD Stevanus Harry Yudanto.

Dari altar misa konselebrasi, Uskup Antonius berpesan dalam karya-karya pelayannya, ISKA  hendaknya  menghormati  serta mewujudkan martabat kemanusiaan dan kesetaraan dalam tugas pelayanannya sebagai cendekiawan Katolik.

“Di usia 65, ISKA adalah sebuah kekuatan luarbiasa, menjadi parakletos  yang teguh membela Gereja serta  berbagai komunitas yang dilanda kesulitan,” ujarnya.

Ketua KWI menambahkan: “Pada usia ini, 65 tahun,  para sarjana ISKA  hendaknya semakin  menjadi corong kemanusiaan dan kesetaraan dengan hidup baik, benar, santun dan kudus,” Ketua KWI menambahkan.

Paduan suara Universitas Nahdlatul Ulama, Jakarta,  turut memeriahkan Dies Natalis dengan sejumlah lagu-lagu nasional. Antara lain. Rayuan Pulau Kelapa.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x