![Prof Didik J Rachbini, Rektor Universitas Paramadina dalam acara “Doa dan Kenangan Sahabat untuk almarhum Salim Haji Said” di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024). Sumber: Universitas Paramadina](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/22/245719361.jpeg)
“Akhir tahun 2020, beliau menjadi tamu podcast dari Helmy Yahya, di situ beliau mengatakan akan menghibahkan 10.000 buku dari koleksi pribadinya. Saya menghubungi Prof Didik J Rachbini dan alm Prof Azyumardi Azra dan alhamdulillah dapat. Pada Desember 2020, di situ mengobrol lebih dari setengah jam dan akhirnya sepakat untuk memilih UII sebagai tempat koleksi pribadinya 10.000 buku dan koleksi yang lain.” terang Wahid.
Agus Abu Bakar, pengurus Institut Peradaban mengenang Salim Said sebagai sosok yang memiliki concern. “Beliau juga sangat peduli dengan masalah Palestina, terakhir beliau berpesan khusus untuk membuat seminar dan mencari solusi tentang masalah ini. Semoga Institut Peradaban dapat mewujudkan pesan terakhir almarhum,” katanya.
Baca Juga: 15 Tahun Pendidikan Antikorupsi Paramadina Tembok Harapan Lawan Budaya Korupsi
Sementara Meutia Hatta memaparkan bahwa Salim Said sebagai sosok teladan. “Saya menghormati beliau, menghargainya sebagai intelektual dan juga tokoh, dengan pengalaman hidupnya yang kaya di bidang seni dan wartawan. Saya harapkan pengalaman hidupnya ditiru dan menjadi teladan oleh yang muda-muda terutama yang ingin menjadi pemimpin dimasa depan,” pungkasnya. (Lucius GK)