Prof Salim Said Miliki Intelektualisme dan Keilmuwan Menyadarkan Namun Tetap Kritis

- 22 Mei 2024, 11:11 WIB
Acara “Doa dan Kenangan Sahabat untuk almarhum Salim Haji Said” di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024). Sumber: Universitas Paramadina
Acara “Doa dan Kenangan Sahabat untuk almarhum Salim Haji Said” di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024). Sumber: Universitas Paramadina /

SEPUTAR CIBUBUR - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, HM Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan bahwa Profesor Salim Said memiliki intelektualisme dan keilmuan untuk menyadarkan akan tetapi tetap kritis. Terkadang negara membutuhkan orang yang kritis, kalau yes man semua tidak jalan negara ini.

JK mengatakan hal tersebut dalam acara “Doa dan Kenangan Sahabat untuk almarhum Salim Haji Said” di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa, 21 Mei 2024.

Acara yang diselenggarakan atas kerja sama Universitas Paramadina bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Institut Peradaban ini dimulai dengan Pembacaan Al-Qur’an dan Tahlil yang dipimpin oleh Dr Aan Rukmana. Adapun yang hadir mewakili keluarga putri almarhum, Rohannisa Naja Safitri.

Baca Juga: Peringati Hardiknas dan Harkitnas, Paramadina-Komnas HAM Gelar Diskusi Ini

“Saya kenal beliau sebagai seniman, beliau ini lahir di Pare Pare yang jaraknya 150 km dari Makassar. Kami sering berdiskusi, tentang negara, pertahanan atau terkadang tentang permasalahan daerah juga,” tutur JK mengenang.

Mantan Wapres HM Jusuf Kalla dalam acara “Doa dan Kenangan Sahabat untuk almarhum Salim Haji Said” di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024). Sumber: Universitas Paramadina
Mantan Wapres HM Jusuf Kalla dalam acara “Doa dan Kenangan Sahabat untuk almarhum Salim Haji Said” di Kampus Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/5/2024). Sumber: Universitas Paramadina
Prof Didik J Rachbini, Rektor Universitas Paramadina mengenang kedekatan Prof Salim Said dengannya dan Paramadina.

“Kedekatan ide yang saya renungkan sampai tidur. Pesannya pemikiran Nurcholish Madjid harus diungkap secara dalam, perdebatan jaman dulu Islam Yes, Partai Islam No membebaskan kita semua masyarakat muslim tidak dipaksakan untuk memilih partai dengan simbol Islam, pemikiran inilah yang harus dikembangkan. Itulah terakhir yang saya dapatkan dari beliau.” ungkap Didik.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Nazaruddin Malik mengungkapkan pentingnya apresiasi terhadap tokoh-tokoh bangsa.

Baca Juga: Webinar Paramadina Ulas Bagaimana Seseorang Terpapar Ekstrimisme

“Prof Salim Said telah mengajar di UMM dari tahun 2000-an, tetapi baru tahun 2005 beliau dikukuhkan sebagai guru besar. Jadi walaupun rekognisinya dari masyarakat, seringkali diundang untuk memberikan kuliah terbatas pada dosen di fakultas ilmu sosial dan politik UMM sehingga Salim Said sangat dikenal masyarakat UMM,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah