Ada Tiga PR buat Calon Walikota Yogyakarta

- 12 Juni 2024, 21:10 WIB
Foto bersama narasumber dan moderator acara “Rembug Warga Jogja #02” di Alra Corner, Yogyakarta, Rabu, 12 Juni 2024.
Foto bersama narasumber dan moderator acara “Rembug Warga Jogja #02” di Alra Corner, Yogyakarta, Rabu, 12 Juni 2024. /

SEPUTAR CIBUBUR –  Salah satu bakal calon (balon) Walikota Yogyakarta, Wawan Harmawan mengatakan setidaknya ada tiga pekerjaan rumah (PR) bagi Walikota Yogyakarta mendatang.

“PR yang dimaksud pertama, memfasilitasi pengembangan produk kerajinan UMKM di setiap kampung ,” tutur Wawan Harmawan, dalam acara “Rembug Warga Jogja #02” di Alra Corner, Yogyakarta, Rabu, 12 Juni 2024.    

Kedua, lanjut dia, mendukung ekosistem dan iklim usaha yang kondusif bagi industri IT/Digital. Dan ketiga, memberikan kesempatan lebih banyak untuk event seni dan budaya.

“Untuk itu Walikota Yogyakarta mendatang juga harus mengajak pemangku kepentingan (Kampus, Dunia Usaha, Perbankan dan Komunitas) untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan PR tersebut,” tandasnya.

Baca Juga: Ngobran #04 ISEI Yogyakarta Bahas Ekonomi Lebaran di DIY

Wawan sendiri menyatakan siap menyelesaikan PR tersebut jika nanti terpilih menjadi Walikota Yogyakarta periode mendatang.

Wawan Harmawan (Pembina UMKM / Wakil Ketua Kadin DIY) yang juga salah satu balon Walikota Yogyakarta.
Wawan Harmawan (Pembina UMKM / Wakil Ketua Kadin DIY) yang juga salah satu balon Walikota Yogyakarta.
“Rembug Warga Jogja #02” merupakan kelanjutan “Rembug Warga Jogja #01” minggu lalu (Rabu, 5/6/2024), Komunitas #jogjamenyala merupakan forum yang peduli pada pembangunan Kota Yogyakarta baik dari pariwisata, seni dan budaya, pendidikan, usaha mikro kecil (UMK), ekonomi kreatif dan digital.

Rembug warga  putaran kedua ini menghadirkan narasumber Indah Rahayu Muniharti (Dekranasda DIY), Sonny Rahmadi  Purnomo (CEO & Founder RUN System), Ong Harry Wahyu (Seniman), dan Wawan Harmawan (Pembina UMKM / Wakil Ketua Kadin DIY). Untuk diketahui, Wawan Harmawan merupakan salah satu balon Walikota Yogyakarta.

Bertindak selaku moderator Rommy Haryanto (Aktivis Vokasional/Pengurus API DIY). Hadir juga dalam rembug warga antara lain Widihasto Wasana Putra (Sekber Keistimewaan DIY), Gunarta Adibrata (Pengusaha), Murti Lestari (Akademisi), dan sejumlah pelaku usaha.

Indah Rahayu Muniharti mengatakan Pemkot Yogyakarta harus lebih banyak memberi kesempatan bagi produk kerajinan untuk berkembang.

Baca Juga: KPwBI DIY dan ISEI Yogyakarta Umumkan Makalah Pemenang JEF 2023

Menurut Indah, perkembangan tersebut mencakup aspek produksi, pemasaran, dan finansial. Selanjutnya Pemkot Yogyakarta harus mengoptimalkan potensi produk kerajinan di setiap kampung.  

“Untuk itu perlu dilakukan iidentifikasi potensi kerajinan di setiap kampung.  Hasilnya ditindaklanjuti dengan pelatihan dan pendampingan yang oleh Pemkot Yogyakarta dengan pemangku kepentingan,” ujarnya.

 “Rembug Warga Jogja #02” di Alra Corner, Yogyakarta, Rabu 12 Juni 2024.
“Rembug Warga Jogja #02” di Alra Corner, Yogyakarta, Rabu 12 Juni 2024.
Dalam kesempatan itu, Sonny Rahmadi Purnomo menjelaskan awal usaha IT yang dimiliki dengan modal sangat kecil. Saat ini perusahaan IT tersebut berkembang pesat dan sudah go publik. “Ekosistem IT/digital sangat mendukung usaha,” tegas Sony.

Komunitas juga mendukung percepatan usaha. Selanjutnya jumlah PTS/PTS juga mendukung kemajuan usaha IT/digital di Yogyakarta. Usaha juga berkembang bekerjasama dengan pihak luar, termasuk Google.

“Saat ini diperlukan regulasi yang mendukung usaha IT/digital skala kecil (start up)”, sambung Sony berharap.

Sedangkan Ong Harry mengatakan bahwa potensi Yogyakarta harus dilihat tidak hanya wilayah administratif saja, namun juga mencakup wilayah perbatasan yaitu Sleman dan Bantul.

Yogyakarta, jelas dia, mempunyai daya tarik atau magnet bagi mahasiswa dan juga pensiunan untuk menikmati hari tua. Dalam konteks DIY, kekayaan yang dimiliki luar biasa seperti gunung, laut, hutan, candi, dan sebagainya. “Potensi tersebut harus disikapi dengan kreatifitas agar hasilnya optimal,” ucapnya.

Baca Juga: Dua Hal Ini Berpotensi Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Malaysia ke Yogyakarta

Menurut Ong Harry, dia berkreasi dengan Pasar Kangen merupakan salah satu wujud kreativitas untuk mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat.

 “Rembug Warga Jogja #02” dihadiri oleh sekitar 50 peserta mewakili komunitas UMKM, Seniman dan Budaya, IT/Digital, Akademisi dan Media Massa.

“Rembug warga ini merupakan forum bagi komunitas untuk menyampaikan aspirasi, gagasan, dan ide  untuk kemajuan Kota Yogyakarta”, jelas Y Sri Susilo (Humas Komunitas #jogjamenyala) dalam rilisnya kepada media. (Lucius GK)

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah