Jadi Doktor Ilmu Hukum, Soraya Haque Temukan Pola Pembuktian Kesalahan Dokter dalam Kasus Malpraktik

13 Maret 2022, 08:00 WIB
Model lawas Soraya Haque lulus menjalani pendidikan S3 dan berhak menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum /Instagram/@sorayahaque/

SEPUTARCIBUBUR- Belajar itu tidak ada batas waktunya, itulah mungkin yang ingin disampaikan mantan model catwalk era 1980-an Soraya Haque. 

Kamis 10 Maret 2022  pukul 10.00 sampai 12.35 WIB, bertempat di Universitas Krisnadwipayana,  Jakarta, Soraya Haque berhasil mendapat gelar Doktor usai menyelesaikan pendidikan S3-nya.

Dirinya menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum untuk mempresentasikan Disertasinya yang berjudul  Pembuktian Kausalitas Tindakan Dokter Dalam Kasus Kelalaian Medik Melalui Pendekatan Scientific Evidence  (Pemanfaatan Visum et Repertum oleh Hakim dalam Pengambilan Putusan). 

Baca Juga: Profil dan Fakta Doni Salmanan Crazy Rich Bandung yang Terancam Dipolisikan karena Jadi Afiliator Quotex

Perempuan kelahiran Plaju, Palembang, 7 Februari 1965 ini mengakui dirinya memutuskan untuk bersekolah lagi karena alasan pertama ia  tidak mau bertambah tua tetapi bertambah pikun.

Kedua dirinya mau menambah gelar di depan namanya bukan untuk gaya-gayaan  tetapi untuk menemukan proses rumusan atau formulasi jika dirinya menghadapi sebuah kejadian. 

Isteri musisi Ekki Soekarno ini ingin belajar untuk melihat suatu kondisi dari berbagai macam aspek sampai ditarik ke inti permasalahan. Ia ingin dapat  menjelaskan sesuatu tanpa mengintimidasi orang lain. 

Empat tahun Soraya Haque berjuang untuk pendidikan S3-nya. Baginya gelar S3 bukan sekedar menambah nama tetapi menemukan sesuatu yang belum pernah ada. 

Baca Juga: Intip Profil Laras Monca, Model Cantik yang Bersedih karena Jadi Korban Robot Trading Ilegal Fahrenheit

Ia menemukan pola pembuktian kesalahan dokter dalam kasus malpraktik medik. 

Jadi hukum pidana melakukan interdisipliner dengan hukum kedokteran forensik, dan itu sudah ada dalam kitab Undang-Undang Dasar. Selama ini hal itu berjalan sendiri-sendiri. 

“Contoh apabila ada kasus pasien meninggal, kondisinya, dokternya, selalu tidak dapat dibuktikan apakah  telah terjadi kelalaian medik atau tidak. Apabila masuk dalam BAP Kepolisian tidak pernah terealisasi dengan baik.” tutur  Soraya Haque.

Menurut ibu tiga anak ini sebagai konsumen yang memakai jasa fasilitas kedokteran harusnya mendapat proteksi pelayanan kesehatan yang baik yang dijamin oleh Undang-Undang. Hal ini yang tidak pernah ada.

Dalam menyelesaikan studinya, Soraya Haque pernah merasa berada di suatu titik tersulit, tetapi setelah melalui lima kali sidang dirinya dinyatakan lulus dengan judisium  93,8.

Satu hal yang penting bagi Soraya Haque adalah ilmu yang ia dapatkan, dapat diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Profil dan Fakta Indra Kenz, Crazy Rich Medan yang sedang Dalam Sorotan Isu Investasi Bodong Binary Option

Jika merunut ke belakang, menjadi model catwalk sesungguhnya bukan cita-cita seorang Soraya Haque, karena  ia lebih tertarik untuk mempelajari musik konservatorium. 

Di usia 14 tahun dirinya sempat mendapat beasiswa untuk mempelajari piano klasik di Vienna, Austria. Namun orang tuanya tidak mengizinkannya pergi. Hal itu menimbulkan kemarahan dalam dirinya. 

Kompensasi dari rasa kemarahan itu membuat Soraya Haque  mengikuti  ajang pemilihan Top Model Indonesia dan terpilih di tahun 1981.

Berbekal pengalaman selama bertahun-tahun  di bidang modelling, Soraya Haque kemudian mendirikan Soraya Haque Modelling School pada tahun 1992. 

Kelulusan Soraya Haque ini bertepatan dengan ulang tahun pernikahannya dengan musisi Ekki Soekarno yang ke 31. ***

 

Sumber: Youtube Kolam Ikan Media

Editor: sugiharto basith budiman

Tags

Terkini

Terpopuler