SEPUTAR CIBUBUR - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak terhadap kenaikan harga material bangunan, hingga biaya produksi pembunganan rumah juga pastinya turut terdongkrak. Karena itu, sebagian besar pelaku pembangunan, khususnya yang bermain di rumah subsidi meminta pemerintah melakukan penyesuaian harga rumah untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Alasan lain pengembang minta harga dinaikan adalah kenyataan harga rumah subsidi tidak mengalami penyesuaian sejak tiga tahun lalu. Hal ini tentunya akan memakin mengerus margin pengembang rumah subsidi. Meski demikian beberapa pengembang masih terus memasarkan rumah subsidi yang menggunakan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sambil menunggu kebijakan harga baru.
Salah satu pengembang yang hingga kini tetap memasarkan rumah subsidi adalah Vista Land Group yang sedang pengembangkan perumahan Puri Harmoni Muktiwari, Cibitung, Bekasi.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Rusun Mahasiswa IAIN Rp 15,1 M di Konawe Selatan
Perumahan ini dibangun atas lahan seluas 12 hektare berada di lokasi sangat strategis dekat dengan Stasiun KRL Tambun, Pasar Induk Cibitung, Rumah Sakit Umum Cibitung dan klinik, Sekolah serta tempat ibadah, juga dekat dengan tol baru Cibitung—Cilincing, yang gerbang tol terdekat berada di jalan Sriamur, Tambun Utara atau sekitar 15 menit saja.
Menurut Ardian Hendra, General Manager Regional Timur Vista Land Group, sebelum harga BBM naik, di semester II 2022 ini pasaran rumah subsidi di Cibitung, Bekasi sangat baik.
Hal ini dapat dilihat dari tumbuhnya perumahan-perumahan subsidi baru, karena permintaannya memang terus meningkat. Apalagi dua tahun lalu (masa pandemi Covid-19), sebagian besar konsumen menunda pembelian rumahnya disebabkan tidak stabilnya kondisi keuangan mereka.
Baca Juga: Permintaan Modern Office Space Meningkat! Ciputra International Resmikan Propan Tower
Ardian mengatakan, dibanding perumahan di sekitarnya, penjualan rumah subsidi di Puri Harmoni Muktiwari sangat menggembirakan. Dari Januari hingga pertengahan Agustus saja, perumahan ini berhasil membukuan akad kredit lebih 200 unit rumah subsidi dari sekitar 300 konsumen yang mengajukan.