Network
SEPUTAR CIBUBUR - Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menyentuh level 5,5% pada 2024.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan dampak positif pada permintaan properti di Indonesia.
Konsultan properti Colliers Indonesia memproyeksikan pasar hunian vertikal tetap stabil di kisaran 5% dan tak ada indikasi menurun.
Di sisi lain, terbitnya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah komersial dengan harga jual hingga Rp5 miliar diharapkan dapat mendorong pasar properti, terutama apartemen.
Baca Juga: Kerusakan Lingkungan di Kasus IUP Timah Tbk Capai Rp271 Triliun
Melihat geliat pasar properti yang terus bertumbuh, Aerium Residence menjalin kerja sama strategis dengan Bank Negara Indonesia (BNI) untuk memberikan sejumlah stimulus atau kemudahan cara bayar bagi para calon konsumen.
Penguatan kemitraan strategis Aerium Residence dengan BNI diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Christine Natasha Tanjungan, Vice President of Commercial National Sinar Mas Land dan Junaido Kholis, Deputy Division Head Divisi Distribution Network & Sales BNI di Aerium Residence, Jakarta Barat, Selasa, 20 Februari 2024.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut akan mengaktifkan program insentif khusus yang ditawarkan BNI kepada para pelanggan untuk membeli produk Aerium Residence.
Christine Natasha menyatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama Aerium Residence dan BNI sebagai salah satu mitra strategis untuk pembiayaan kepemilikan Aerium Residence.
