SEPUTAR CIBUBUR – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, situasi geopolitik Rusia - Ukraina menjadi risiko ancaman pemulihan ekonomi karena memicu kenaikan harga-harga komoditas domestik.
Menurut Sri Mulyani, kenaikan yang luar biasa dari harga komoditas mempengaruhi APBN. Di satu sisi memberikan daya tambah penerimaan negara, namun di sisi lain masyarakat juga merasakan rambatan dari inflasi global tersebut.
“Kalau dulu tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah pandemi, sekarang tantangan dan ancaman bagi masyarakat adalah kenaikan dari barang-barang tersebut,” ungkap Menkeu dalam keterangan persnya, Selasa, 5 April 2022.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Bakal Pantau Crazy Rich Lebay yang Doyan Pamer Harta
Dari sisi APBN, lanjutnya, pemerintah akan terus merumuskan langkah-langkah bagaimana tambahan kenaikan penerimaan ini bisa dialokasikan secara tepat.
Untuk itu, Pemerintah terus memonitor dinamika ekonomi dan volatilitas harga komoditas guna menyusun analisis risiko ekonomi dan fiskal atas berbagai skenario untuk merumuskan langkah antisipasi.
Selain itu, Pemerintah juga menyiapkan berbagai strategi dalam merespon pergerakan ekonomi melalui berbagai bauran kebijakan yang dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan melindungi masyarakat rentan dan miskin.
Baca Juga: Dikeluhkan Masyarakat, Dirjen Pajak Janji Evaluasi PPN 11 Persen
“Tadi Bapak Presiden telah menginstruksikan, seperti yang disampaikan Pak Menko, untuk kita bisa melihat secara detail harga-harga pangan dan harga-harga energi dan pilihan-pilihan kebijakan yang bisa kita ambil untuk bisa di satu sisi menjaga daya beli masyarakat, menjaga momentum ekonomi, tapi juga menjaga APBN,” jelas Menkeu.