Supir Pajero Arogan di Gerbang Tol Tomang Aksinya Viral di Medsos, PMJ Membantu Proses Damai

- 24 Mei 2022, 10:15 WIB
Wakil ketua DPR berikan tanggapan atas kronologis aksi arogan supir Pajero yang mengamuk di gerbang tol kawasan Jakarta
Wakil ketua DPR berikan tanggapan atas kronologis aksi arogan supir Pajero yang mengamuk di gerbang tol kawasan Jakarta /*/mantrasukabumi.com/Instagram @ahmadsahroni88

SEPUTAR CIBUBUR - Baru-baru ini sempat dihebohkan dengan video yang memperlihatkan aksi arogan seorang supir Pajero di sebuah gerbang tol kawasan Jakarta pada Minggu, 22 Mei 2022

Video yang diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di laman Instagram pribadinya, diperlihatkan cekcok antara pengemudi mobil Pajero Sport dan pengemudi Toyota Yaris yang menjadi sorotan pengendara lain.

Menurut Ahmad Sahroni, mobil Mitsubishi Pajero sport berpelat B 199 MCP tersebut bahkan sempat menampar sang supir Toyota Yaris tersebut.

Baca Juga: Sesosok Pria Tanpa Identitas Membusuk Ditemukan Tewas Gantung Diri di Depok

Ahmad Sahroni menjelaskan kronologi cekcok tersebut bermula saat sopir Pajero menyetir ugal-ugalan di jalan tol dari arah Kebon Jeruk ke Tomang, Jakarta Barat.

Laju Pajero hitam itu dikabarkan ugal-ugalan akibat kejar-kejaran dengan mobil Alphard yang juga searah dengannya.

“Sampai pintu tol, Pajero motong Yaris. Nah Yarisnya gak ngasih tuh, sampai nekuk spion, pokoknya mepet-mepetan sampai depan pintu tol,” tulis Ahmad Sahroni, seperti dikutip Seputar Cibubur.com dari akun Instagram @ahmadsahroni88.

Supir mobil Pajero yang viral lantaran aksi arogan tersebut belakangan membatah dirinya bukan anggota DPR sebagaimana yang disangkakan netizen.

Baca Juga: Car Free Day (CFD) Jakarta Kembali Digelar, Cek Lokasinya Yuk

Dalam rekaman video, pelaku terlihat memaki dan menampar pengemudi mobil Yaris di Gerbang Tol (GT) Tomang, Jakarta Barat pada Minggu 22 Mei 2022.

"Memang kalau orang bilang saya kelihayan kayak anggota (DPR), cuman kan saya bukan anggota. Saya cuman orang sipil biasa," ujar pengemudi bernama William Yani itu kepada wartawan, Senin 23 Mei 2022.

Selain itu, dia juga mengaku bahwa apa yang telah dilakukannya kepada pengemudi mobil Toyota Yaris bernama Yohanes Aditya Susanto, di GT Tomang beberapa hari lalu itu, terjadi karena kesalahpahaman semata.

"Ini salah paham saja, gak ada niat kejahatan atau apa pun," ungkapnya.

William mengaku, usai video yang menampilkan aksi arogannya itu viral di media sosial. Sejumlah warganet sempat mencari identitas dan latar belakang pihak keluarganya.

Baca Juga: Rencana Acara Makan Malam Bareng ex Bintang Dewasa Miyabi, DPRD DKI Buka Suara

"Keluarga sempat dicari sama netizen, mereka cari orang tua saya profesinya apa, perusahaan saya bekerja di bidang apa. Sebenarnya itu hal yang gak penting," ucap dia.

Dia menambahkan, selain dari tindakan pencarian identitas dan latar belakang keluarga, warganet yang geram juga melakukan tindakan doxing terhadapnya.

"Sampai dicari sebegitunya, sampai dulu kuliah di mana, saya pernah ngapain aja di Amerika itu mereka cari," paparnya.

"Kemudian dari awal mula viral saya sudah dikejar habis-habisan, sampai dikata-katain. Saya bilang ke Kuasa hukum harus bagaimana. Tetapi dari Kuasa hukum bilang diamkan saja, toh saya juga salah. Tapi, saya gak sangka bakal sampai digituin. Padahal saya bukan kriminal, gak ada lakuin tindakan kriminal," tutur William.

Baca Juga: Jadwal Kereta Api Pangrango Bogor-Sukabumi, Harga Tiket Mulai Rp40.000

Namun, kendati demikian, dirinya merasa bersyukur karena pihak pelapor yaitu Yohanes telah mau berlapang dada dengan melakukan restorative justice dalam perkara ini.

"Saya William mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya (PMJ) karena telah membantu saya dengan cepat berdamai dengan saudara Yohanes," imbuh dia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kuasa hukum William, yakni Michael R. Pardede menambahkan, bahwa dia menghormati tindakan pelapor yang telah berlapang dada melakukan restoratif justice dalam menyelesaikan persoalan ini.

Selain itu, dia juga meminta kepada seluruh pihak, khususnya warganet yang kerap melakukan bullying terhadap kliennya, untuk menghormati proses hukum yang berjalan.

Baca Juga: Sector Ministers Meeting 2022 :Menteri PUPR Sampaikan Komitmen Indonesia di Sektor Air dan Sanitasi

"Pada intinya ini sudah berdamai, tolong hormati hukum yang berjalan. Tolong netizen hormati juga klien kami. Dari pihak korban pun kan telah sepakat melakukan damai tanpa ada paksaan, jadi tolong hormati," imbuh dia.

"(Akan minta Ahmad Sahroni hapus unggahan), Ahmad Sahroni itu teman saya. Dan jalan terbaik, kalau memang untuk dihapus kita sangat senang, kalau jejak digital gak bisa dihapus gapapa lah, yang penting sudah ada perdamaian," tukas dia.

Lebih lanjut, pihak korban dan pelapor dalam perkara ini, yakni Yohanes Aditya Susanto mengatakan, bahwa dirinya telah sepakat berdamai dan telah mencabut laporan Kepolisian yang ditujukan kepada William.

Baca Juga: Kunjungan Turis Asing ke Puncak Bogor Anjlok Drastis Sejak Pandemi, Simak Datanya

"Saya Yohanes, di sini saya sebagai pihak pelapor dari kejadian yang viral kemarin. Saya ingin berterima kasih kepada Ditreskrimum Polda Metro Jaya karena sudah membantu dalam menyelesaikan permasalahan ini secara damai," ujar Yohanes.

Dia memastikan, bahwa polemik dirinya dengan William saat ini telah tuntas dan tidak ada lagi permasalahan.

Bahkan, dia mengaku telah berdamai dan memaafkan William atas peristiwa yang dialaminya kemarin hari itu.

"Saya saat ini sudah cabut laporan. Sudah kita selesaikan benar-benar secara damai, dan sudah baikan juga," ungkapnya.***



Editor: Danny tarigan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x