PLN Nusantara Power Hasilkan 525,62 GWh Energi Hijau dari Co Firing

- 9 Januari 2024, 07:37 WIB
liustrasi pemanfaatan Co-Firing yang dilakukan oleh PLN untuk mengurangi emisi
liustrasi pemanfaatan Co-Firing yang dilakukan oleh PLN untuk mengurangi emisi /PLN/

SEPUTAR CIBUBUR-PLN Nusantara Power, subholding pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara menunjukkan keseriusan terhadap pelestarian lingkungan dalam menjalankan operasional bisnisnya.

Sepanjang tahun 2023, PLN Nusantara Power melalui kinerja produksi energi bersih menghasilkan inovasi co-firing 525,62 GWh atau setara dengan  reduksi emisi karbon sebesar 533.291,79MT.

Capaian produksi energi hijau ini meningkat lebih dari 2 kali lipat dari tahun  2022 sebesar 250,36 GWh serta melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya pada angka 111,44%.

 Baca Juga: Gempa 7,0 Guncang Pulau Karatung, Talaud, Sulawesi Utara

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan, komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 mendatang dan mendukung tercapainya bauran energi baru terbarukan (EBT).

Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, Ruly menyebut perlu strategi yang tepat untuk mendorong energi bersih pada PLTU.

"Kami (PLN Nusantara Power) telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah menerapkan co-firing pada 24 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Contohnya PLTU Paiton kini telah berhasil dalam uji sampai dengan 30% co-firing dan kami harapkan akan dapat ditingkatkan presentase bauran co-firingnya," ucap Ruly.

 Baca Juga: Sebanyak 30 Pemuda Banten Terima Beasiswa Abah Hamid

PLN NP juga menggalakkan co-firing karena inovasi ini merupakan salah satu langkah yang tepat dalam implementasi green energy dan juga merupakan salah satu dari program PLN “green booster” untuk mendukung target bauran energi EBT nasional.

Dorongan co-firing ini juga sebagai wujud nyata transformasi PT PLN (Persero) melalui aspirasi Green, dimana PLN terus meningkatkan bauran energi hijau dalam penyediaan listrik nasional.

Melalui penerapan co-firing, PLN dapat dengan cepat mengurangi emisi karbon dan melakukan peningkatan bauran EBT dengan tanpa perlu membangun pembangkit baru.

Co-firing merupakan teknik substitusi dalam pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dimana sebagian batubara yang dijadikan bahan bakar diganti sebagian dengan bahan lainnya, yang dalam konteks ini adalah biomassa.

Baca Juga: Inflow Asing Berpotensi Lanjut, 3 Saham Ini Layak Trading

"Tidak hanya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, namun co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi. Karena salah satu bahan bakar co-firing bisa berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)" ujar Ruly.

PLN Nusantara Power telah menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan energi bersih pada unit pembangkit.

Ketiga perusahaan tersebut adalah Sumitomo Heavy Industries (SHI), Misubishi Heavy Industries (MHI), serta Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Corporation) dalam co-firing ammonia.***

 

 

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x