SEPUTARCIBUBUR- Media sosial beberapa hari ini diramaikan dengan fenomena yang baru dan seru menjelang berbuka puasa, yakni War Takjil.
War Takjil sendiri merupakan tren yang tengah viral soal umat non Muslim yang ternyata ikut semangat berburu takjil selama bulan Ramadan.
Hal ini rupanya juga diakui oleh seorang pendeta dari gereja Tiberias yang juga mengaku lomba dulu-duluan membeli takjil.
Baca Juga: Pasar Papringan, Sensasi Wisata Kembali ke Masa Lampau
Dalam video yang diunggah akun X @kikir, pendeta yang bernama Steve Marcel itu menyebut bahwa agama yang dianutnya memang toleran, tetapi berbeda jika bicara soal takjil.
“Agama kita toleran, tapi soal takjil kita duluan,” ujar sang pendeta.
Candaan pendeta tersebut lantas ditanggapi riuh tawa para jemaat yang hadir.
Baca Juga: Bakar Batu, Tradisi Unik Suku di Papua untuk Bersilaturahmi
Lebih lanjut pendeta Steve Marcel mengatakan berburu takjil harus dilakukan lebih awal ketika umat Islam yang sedang puasa tengah lemas-lemasnya.
“Jam 3 (sore) mereka masih lemas, kita sudah stand by,” canda pendeta Steve.
Namun karena hal ini, pendeta Steve Marcel mengaku mendapat ancaman dari teman-temannya yang muslim.
Mereka mengancam akan membalas dendam saat Paskah tiba dengan memborong semua stok telur.
“Tapi teman-teman saya bilang begini, “Oke kalian ya, sekarang kalian boleh bilang begini. Tapi nanti Paskah, kami balas dendam. Nanti pas Paskah, telur-telur kami borong semuanya. Supaya kalian Paskah pakai k*nd*r j*y.” kata sang pendeta yang membuat gereja semakin bergemuruh dengan tawa.
Ramadan tahun ini menjadi momen toleransi yang indah dengan War Takjil. ***