Usung Brand FS Borneo Food, Food Station Gandeng SPB Rambah Pasar Kalimantan

26 Oktober 2021, 15:49 WIB
MoU FS dengan Simar Pangan Borneo /Kamsari/Dok. Humas PT Food Station

 

SEPUTAR CIBUBUR - PT Food Station Tjipinang Jaya BUMD Pangan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kini mulai merambah pasar Kalimantan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo usai melakukan penandatanganan dengan PT Simar Pangan Borneo, Senin 25 Oktober 2021 di Ruang Rapat Utama PT Food Station Tjipinang Jaya.

Dalam penandatangan tersebut Food Station diwakili langsung oleh Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo, sementara PT Simar Borneo diwakili oleh Wahyu Taqwa Dhie selaku Managing Director.

Baca Juga: Penilaian Jalan Tol Bali Mandara, Kementerian PUPR Tekankan Aspek Pemeliharaan Demi Keamanan Berkendara

Pamrihadi mengatakan kerjasama ini merupakan langkah besar awal kerjasama dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok  secara Corporate dan Ritel bagi masyarakat Kalimantan.

“Melalui PT Simar Borneo yang merupakan mitra strategis, secepatnya atau paling lama awal tahun depan kami akan mulai merambah memasarkan berbagai produk pangan milik Food Station dengan mengusung merek yang disepakati bersama” ujarnya.

Pamrihadi menambahkan awalnya hanya beras yang akan dipasarkan melalui kerjasama ini, tetapi kedepan berbagai produk unggulan Food Station seperti minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, dan lain-lain akan ikut dipasarkan juga.

“Begitu pentingnya pasar Kalimantan bagi FS untuk saat ini dan kedepannya nanti, kami akan membuka peluang pasar seluruh produk unggulan FS untuk masuk kancah pemenuhan pasar di seluruh Kalimantan (khususnya Kalimantan Timur)” ungkap Pamrihadi.

Tak hanya itu, Pamrihadi mengatakan, FS dan SPB juga berkepentingan sekali untuk mengembangkan pasar Kalimantan karena disanalah akan berdiri Ibukota Baru Negara RI yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara, yang  akan memiliki kebutuhan yang besar terhadap bahan pokok. Dimana SPB pun telah membangun Rice Milling Unit di kabupaten tersebut yang nantinya akan disupervisi dan dikelola oleh FS.

 “Peluang dan kesempatan ini tidak akan kami sia-siakan untuk berkolaborasi mengembangkan pasar Bahan Pokok di Kalimantan (khususnya Kalimantan Timur), dengan menggunakan merek FS Broneo Food” jelasnya.

Wahyu Taqwa Dhie selaku Managing Director PT Simar Borneo mengatakan, Kalimantan Timur dipilih sebagai pintu masuk, karena di Kalimantan Timur lah terdapat pasar terbesar Kepulauan Kalimantan, yaitu Balikpapan (ke-1), Samarinda (ke-2), dan Bontang (ke-9). Oleh karena itu kami dan FS telah mempertimbangkan kemitraan di Kalimantan yang tepat dan akhirnya jatuh kepada PT. Simar Pangan Borneo (“SPB”).

Menurutnya, SPB memiliki jaringan distribusi melalui group usahanya yang leading dalam  distribusi BBM  (moda darat dan laut) dalam  melayani pasar Kalimantan. Pada pasar tersebutlah terdapat pasar ikutan yang selama ini meminta untuk dipenuhi yaitu pendstribusian Bahan Pokok pada pasar Corporate dan Ritel.

Selain itu, SPB juga didukung infrastruktur distribusi dan logistik yang lengkap secara digital melalui  aplikasi daring secara Online “Go!Fuel” yang saat ini merupakan aplikasi pesan antar BBM online terluas di Kalimantan dan yang pertama di Indonesia (versi MURI). Aplikasi Go!Fuel ini merupakan aplikasi online pesan antar yang real time dalam perdagangan BBM dengan segmentasi pasar : Corporate Mining/Tambang dan Migas) dan Ritel (Transportasi Industri dan masyarakat) melalui pelayanan angkutannya yang unik yang menggunakan Mobil Tangki Bertematik pertama di Indonesia (versi MURI).

Mengaca pada pengalaman tersebutlah, maka SPB telah mempersiapkan aplikasi khusus distribusi bahan pokok nya melalui "borneofood delivery" secara online dan real time, yang akan mendukung kolaborasi FS dan Borneo Food.

Ia menambahkan tidak bisa dipungkiri bahwa semua hal tersebut di atas  menjadikan FS dan SPB memiliki bekal dan keyakinan penuh dapat melakukan penetrasi pasar Bahan Pokok secara Corporate dan Ritel di Kalimantan.

Wahyu menambahkan rencana kerjasama usaha FS-SP dalam perdagangan bahan pokok ini, telah dimulai dengan persiapan gudang logistik oleh SPB di Balikpapan. Hingga saat ini pun telah dilakukan  data sharing dan persiapan dari segi administasi, akuntansi, standar operasional dalam logistik distribusi.

“Ditargetkan paling lambat pada awal tahun 2022 kolaborasi ini dapat berjalan sesuai rencana kerja yang telah disepakati bersama” tandasnya.

Editor: Kamsari

Tags

Terkini

Terpopuler