Korban Laporkan Penipuan Robot Trading Fahrenheit ke Polda Bali, Nilai Kerugian Lewati Penipuan Indra Kenz

14 Maret 2022, 20:18 WIB
Owner Robot Trading Fahrenheit dilaporkan ke Reskrimsus Polda Bali atas delik penipuan /Ni Putu Putri Muliantari/Ringtimes Bali

SEPUTAR CIBUBUR - Kabar terbaru bagi member robot trading seperti DNA Pro, Net89, Auto Trade Gold (ATG) dan masyarakat lainnya.

Sejumlah korban melaporkan penipuan robot trading Fahrenheit ke Unit Reskrimsus Polda Bali, Senin 14 Maret 2022.

Para korban mengaku nilai kerugian yang dialami oleh seluruh member di Indonesia bisa mencapai Rp5 triliun!

Baca Juga: Kemenag Bantah Label Halal Jawa Sentris, Singgung Wayang Bali dan Golek

Laporan terhadap Fahrenheit dilakukan oleh beberapa orang yang mewakili Paguyuban korban dengan anggota lebih dari 300 orang.

Mereka melaporkan owner Fahrenheit Hendry Susanto dengan dugaan penipuan

"Di Bali grup kita saja 300 orang lebih, kemudian ada beberapa paguyuban lain," kata perwakilan korban Murni Wiati

Murni menuturkan kronologis penipuan investasi robot trading Fahrenheit. Menurut dia, korban diiming-imingi keuntungan dengan berinvestasi robot trading Fahrenheit.

Baca Juga: Profil Michael Howard Affiliator Fahrenheit, Robot Trading yang Rugikan Member Rp5 T, Doni Salmanan Lewat

Awalnya trading di perusahaan tersebut aman dan anggota mendapat profit sebagaimana mestinya.

Hingga pada tanggal 28 Januari 2022, trading diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan dan Hendry Susanto selaku owner menjanjikan akan berlanjut pada 25 Februari.

Nyatanya tak ada trading maupun withdraw diwaktu tersebut.

"Kemudian mundur sampai tanggal 7 Maret 2022, akhirnya tanggal 7 trading, sore masih profit. Malamnya trading lagi tapi dengan minus yang luar biasa terus menerus tidak stop sampai modal habis terkuras," ungkap korban lain bernama Beni Kurniawan.

Baca Juga: Korban Robot Trading Mengadu ke Jokowi, Simak Nih Member Viral Blast, Fahrenheit, Net89, DNA Pro, ATG, Dll

Korban merasa margin call yang terjadi tersebut disengaja, hingga berlangsung selama 3 jam dan seluruh modal habis.

Demikian dikutipseputarcibubur.com dari artikel berjudul "Bos Robot Trading Fahrenheit Dilaporkan ke Polisi, Nasabah di Bali Akui Kasus Ini Lebih dari Indra Kenz" yang tayang di Ringstimesbali.com.

Saat bergabung para korban tak merasa ada kecurigaan, lantaran perusahaan memiliki SIUP dan NPWP, hingga akhirnya mengetahui bahwa tak ada izin dari Bappebti dan pengawasan OJK.

Anggota yang bergabung pun tak dapat menghubungi sang owner, lantaran tak memiliki akses dan selama ini hanya diiming-imingi profit lewat video Telegram.

Baca Juga: Proses WD (withdrawal) DNA Pro Mulai Hari Ini Senin 14 Maret 2022, Kenapa Belum Cair?

Sampai saat ini, anggota yang bergabung dalam Robot Trading Fahrenheit khususnya di Bali masih mengumpulkan data korban

Data tersebut masih terus dikumpulkan dengan perkiraan total ratusan miliar hanya untuk di Bali, dan nasional mencapai Rp 5 Triliun.

"Kasus kerugiannya lebih besar dari kasus Indra Kenz. Indra Kenz di bawah Rp 1 Triliun, sedangkan ini kira-kira Rp 5 Triliun lebih," sambung Murni W.

Untuk diketahui, pemerintah lewat Kemendag dan Satgas Waspada Investasi telah menutup 336 robot trading karena diduga melanggar Undang-undang perdagangan Komoditi.

Perusahaan-perusahaan tersebut juga diduga menyalahgunakan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang diterbitkan Kemendag.

Perusahaan yang masuk daftar ditutup tersebut diantaranya adalah Net89/SmartX, Auto Trade Gold, Viral Blast, Raibot Look, EA 50, Sparta, Fin888, Fahrenheit (FSP Akademi Pro), dan DNA Pro. *** Ni Putu Putri Muliantari/ringtimesbali.com

 

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: RING TIMES BALI

Tags

Terkini

Terpopuler