IHSG Hari Ini 18 Nov 2022 Sinyal Kenaikan Suku Bunga Bikin Bursa AS Koreksi, Defisit Dagang Jepang Membesar

18 November 2022, 09:04 WIB
IHSG /Iwan Pur/Pixels.com/Burak K

SEPUTAR CIBUBUR - HSG ditutup menguat 0,4% ke 7,044 pada perdagangan kemarin (17/11), 

Trend Bullish, selama di atas 6.987. IHSG closing di atas 5 day MA (7.040). Indikator MACD bullish, Stochastic netral, di atas support 6.980, candle higher high. Jika bisa di tutup harian di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound, target 7.091 DONE/7.135/7.250. Jika gagal, rawan menuju 6.956 DONE/6.894. Dominan power Buy. Range breakout berada di 6.962 - 7.135.

Resist: 7.053/7.086/7.135/7.178. Support: 7.014/6.987/6.955/6.917. Perkiraan range: 7.000 - 7.100.

Bursa Wall Street alami penurunan dalam sessi kemarin.Indeks Dow Jones Industrial Average melemah tipis 0,02%, demikian juga dengan S&P 500 yang turun 0,31%, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 0,35%.

The Fed mengisyaratkan aksi kenaikan suku bunga untuk memperlambat inflasi masih jauh dari selesai. Yield (imbal hasil) treasury 2 tahun yang sensitif terhadap kebijakan naik ke level 4,45%.

Presiden The Fed St Louis James Bullard mengatakan dalam pidatonya pada Kamis kemarin bahwa "tingkat kebijakan belum berada di zona yang dapat dianggap cukup membatasi [tingginya inflasi]."

"Perubahan sikap kebijakan moneter tampaknya hanya memiliki efek terbatas pada inflasi yang diamati, tetapi kondisi pasar menunjukkan penurunan inflasi diperkirakan terjadi pada 2023," tambah Bullard.

Sebagian besar bursa Eropa ditutup melemah. CAC 40 terkoreksi 0,47% namun DAX Performance Index menguat 0,23%. Zona Euro mencatat inflasi sebesar 10,6% YoY untuk Oktober 2022, di bawah ekspektasi.

Baca Juga: KLHK Luncurkan SiPPEG untuk Perkuat Pengelolaan Gambut Berkelanjutan, Publik Bisa Akses


Bursa Asia Pasifik mencatat pergerakan yang bervariasi. Kemarin bursa regional Asia Pasifik mencatat pergerakan yang beragam. Hang Seng mengalami penurunan setelah Tencent mengumumkan untuk menjual lebih dari USD 20 miliar sahamnya di Meituan.

Nikkei juga mengalami koreksi. Jepang melaporkan defisit neraca perdagangan sebesar JPY 2.162,3 miliar, jumlah defisit yang lebih besar dari perkiraan. Saham di Asia Pasifik diperdagangkan lebih tinggi di saat indeks harga konsumen (CPI) inti Jepang untuk Oktober 2022 naik 3,6% dibandingkan tahun lalu, lebih tinggi dari yang diharapkan dan pada laju tercepat dalam 40 tahun

Hal tersebut membuat bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) kian terdesak untuk segera mengubah kebijakan suku bunga super rendahnya.Adapun, Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda sebelumnya menegaskan akan tetap berpegang pada kebijakan tersebut untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara di sisi lain IHSG dan STI Index menguat. Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan 7DRR sebesar 5,25%, naik 50 bp. IDR berada di posisi IDR 15.659 per USD.***

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Yahoo Finance investor.id BNI Sekuritas CNBC

Tags

Terkini

Terpopuler