Bos Judi Sumatera Utara Apin BK Disinyalir Terlibat Perdagangan Satwa Dilindungi

24 November 2022, 21:39 WIB
Apin BK alias Jonni kini telah ditahan dan diperiksa penyidik Polda Sumut Medan /Mapoldasumut/ANTARA

SEPUTAR CIBUBUR-Keberhasilan penyidik Bareskrim Polri menangkap bos judi online terbesar di Sumatera Utara Apin BK yang kabur ke luar negeri mendapat apresiasi banyak pihak termasuk Menko Polhukam Mahfud MD. 

Menurut Mahfud MD, tak mudah membawa pelaku tersebut dari luar negeri. Untuk itu dia mengapresiasi langkah dari Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang menangkap bandar judi online dari luar negeri. 

Namun kenyataan menunjukkan bahwa Apin BK tidak hanya terlibat dalam kasus judi.Apin BK diduga masuk jaringan perdagangan paruh bengkok.

Baca Juga: Demi Lunasi Utang Judi Online Anaknya, Ibu Penjual Gorengan Rela Jual Ginjal

Kapolri telah memerintahkan Kapolda Sumut mengembangkan kasus judi online dan mendalami keterlibatan pihak-pihak lain termasuk mengusut kasus lain yang diduga melibatkan Apin.

Sebelumnya, 9 Agustus 2022, penyidik Polda Sumut menggerebek rumah mewah di Deli Serdang. Petugas kepolisian mengamankan satu kakatua jambul kuning di dalam kandang besi diduga milik Apin.

Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kepala Bidang Humas Polda Sumut mengatakan, burung yang disita merupakan satwa dilindungi dan titip di Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Sumut.

Baca Juga: Mercedes Hingga Lamborghini Milik Bos Judi Apin BK, Teronggok di Pinggir Jalan

Sementara itu, Wildlife Crime Protection sudah mengendus aksi Apin diduga terkait perdagangan ilegal satwa sejak 2016.

Bahkan, hasil pantauan Wildlife Crime Protection, sepekan sebelum penggerebekan, satu mobil bak terbuka berisi setidaknya enam paruh bengkok diangkut keluar dari komplek perumahan Apin di Deli Serdang itu.

Paruh bengkok itu antara lain tiga kakatua jambul kuning, satu kakatua raja, satu rangkong papan dan satu beo Mentawai.

“Tim kami mengikuti. Satu orang naik sepeda motor mengejar truk dan bertanya, apakah barang milik Apin, supir mengiyakan. Burung-burung itu dibawa ke Belawan dan masuk kandang besar, kemudian dijemput kapal barang diduga akan diselundupkan ke Filipina melalui jalur perairan Selat Malaka, ” kata Irwan Surbakti, tim monitoring WCP seperti dilansir Mongabay.

Baca Juga: Juliet Rose, Mawar Sultan, Setangkai Bisa Tebus Ferrari Termahal di Indonesia 

Menurut dia, mereka sudah menyampaikan informasi ke Reserse Polres Belawan namun tak ada respon. Kuat dugaan informasi penggerebekan di kediaman Apin BK sudah bocor hingga diamankan hanya satu kakatua jambul kuning.

Beberapa tahun lalu, Apin diduga langsung memegang bisnis satwa ini. Kalau sekarang, sudah ada jaringan yang menangani.

Kalau dulu, kuat dugaan perdagangan dan transaksi jual beli, sekarang kebanyakan burung-burung itu dibeli dari pasar gelap Indonesia Timur untuk jadi suvenir atau oleh-oleh kepada sejumlah pihak yang ada kaitan dengan bisnis judi online.

“Namun informasi yang kami dapat, ada juga yang dijual dan para pemain judi yang singgah ke lokasi judi berkedok rumah makan itu berminat maka bisa membeli. Ada juga yang diberikan kepada oknum supaya semua beres.”

Baca Juga: Hotel The Gunawarman Milik Robert Bonosusatya Diduga Tempat Kongkow Konsorsium 303 

Sebagai informasi, pada 10 Agustus 2017, Balai Krantina Pertanian Kelas II Medan mengamankan empat cenderawasih yang diselundupkan dari Papua transit di Bandara Juanda, Surabaya.

Pengiriman akhir paket itu, ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Pengirimnya, berinisial ER dan si penerima di Medan seorang pria berinisial A.

Berdasarkan dokumen yang mereka peroleh dan hasil penelusuran, si pemesan berinisial A itu adalah Apin. Sayangnya, sampai sekarang kasus ini tak pernah diusut.

Baca Juga: Irjen Teddy Minahasa dan AKBP Dody Akan Dikonfrontasi Terkait Dugaan Kasus Peredaran Narkoba 

Pada April 2019, Bea Cukai Pelabuhan Belawan mengamankan 28 burung antara lain, paruh bengkok dari Ambon, yang diselundupkan melalui jalur laut menuju ke Sumatera Utara dan diamankan di Pelabuhan Belawan.

Menurut Irwan, satwa-satwa dilindungi ini pesanan dari Seorang warga di Medan. Setelah mereka telusuri kuat dugaan pemesan adalah Renc, pria yang diduga akan mengirimkan barang kepada pemesanan utama yaitu Apin.***

 

 

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler