IHSG Hari ini 17 Jan 2023 Potensi Lanjutkan Penguatan, Bursa Eropa Naik Asia Variatif Saat Bursa AS Libur

17 Januari 2023, 11:30 WIB
IHSG Hari Ini /Brain Sihotang/Seputar Cibubur

SEPUTAR CIBUBUR - IHSG kembali ditutup menguat 0,7% ke 6,688 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Pada penutupan perdagangan kemarin total transaksi tercatat sebesar Rp9,9 triliun dan asing catat penjualan bersih sebesar Rp336 miliar.

Trend Bearish, selama di atas 6.805. IHSG closing di atas 5 day MA (6.633) & di bawah 6.992 (200 day MA). Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, candle higher high. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.850.

IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.784/6.715 DONE/6.621 DONE/6.557 DONE/6.509. Jika Rebound di atas 6.726, peluang menuju 6.766/6.838/6.953. Range breakout berada di 6.570 - 6.953. Resist: 6.726/6.760/6.796/6.835. Support: 6.662/6.600/6.557/6.535/6.509. Perkiraan range: 6.640 - 6.735.

Baca Juga: Ramalan Bintang Aquarius dan Pisces, Selasa 17 Januari 2023: Anda Memiliki Pekerjaan yang Sangat Baik

Bursa Wall Street tutup. Kemarin bursa AS tutup sehubungan dengan Martin Luther King Jr day. Patut dicermati bahwa, survei yang dilakukan oleh University of Michigan menginformasikan bahwa sentimen menunjukan bahwa inflasi akan turun ke level 4%,

Ini adalah penurunan untuk 3 bulan berturut-turut dan juga level terendah sejak April 2021. Selain itu, consumer sentiment index mengalami peningkatan ke level 64,6 di Jan-23 (Dec-22:59,7).

Investor saat ini juga masih akan mencermati pertemuan The Fed, dimana kemungkinan sebesar 94,2% bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar
25bps pada pertemuan Februari 2023.

Bursa Eropa mengalami kenaikan seperti DAX Perfomance Index dan CAC 40 yang masing-masing menguat 0,31% dan 0,28%. Investor menilai prospek pertumbuhan dan inflasi berdasarkan data terbaru yang bersamaan dengan awal musim laporan kinerja perusahaan.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Ungkap Ekonomi Nasional Mulai Pulih, Tumbuh 5,2-5,3 Persen Tahun 2022

Investor masih akan mencermati pertemuan World Economic Forum (WEF) pada Minggu ini di Switzerland, yang akan membahas topik terkait dengan tensi Russia – Ukraina, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim dan lainnya. Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di Swiss adalah fokus utama untuk pasar Eropa minggu ini. 

Bursa Asia Pasifik bergerak variatif. Kemarin bursa regional Asia Pasifik bergerak variatif. Nikkei mengalami koreksi, sementara beberapa bursa lain mengalami kenaikan terutama di daratan China seperti SSE Composite Index dan Shenzhen Index yang mencatat penguatan signifikan.

Investor masih mengantisipasi pembukaan ekonomi di China, setelah pembukaan ekonomi kemarin translasi terhadap jumlah kematian sebanyak 60 ribu jiwa. Patut diketahui bahwa World Health Organization (WHO) menuduh China melaporkan jumlah kematian yang lebih rendah dari seharusnya.

Beberapa pakar memperkirakan bahwa jumlah kematian bisa 10x lebih tinggi dari angka ini. Harga rumah di China kembali turun di bulan Desember (house price index -1,5% YoY pada Desember 2022).

Baca Juga: Hotman Paris: Keputusan Venna Melinda Gugat Cerai Ferry Irawan Sudah Final

Ekonom menaikkan estimasi pertumbuhan ekonomi untuk China, dimana Barclays menaikkan estimasi pertumbuhan ekonomi ke 2,2% di 2023 atau 0,5% lebih tinggi dari estimasi di November. 

Harga emas melemah -0,24%, minyak Brent melemah -0,96%. Harga nikel naik +1,61% yang didorong oleh optimisme kenaikan permintaan dari China yang melonggarkan restriksi serta pelemahan dollar indeks seiring melambatnya laju inflasi di Amerika Serikat.

DI sisi lain, produksi nikel dari IGO Nova di Australia Barat dapat turun sekitar 26% di kuartal ini karena adanya kebakaran pembangkit listrik pada Desember 2022 lalu

Indonesia melaporkan surplus neraca perdagangan sebesar USD 3,89 miliar pada Desember 2022, di bawah ekspektasi. BPS mencatatkan neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2022 surplus USD3,89 miliar (Des-22: USD5,16 miliar).

Adapun neraca perdagangan Indonesia pada JanuariDesember 2022 secara keseluruhan mencatat surplus USD54,46 miliar (Jan - Des 2021 sebesar USD35,42 miliar).

Dimana untuk Desember 2022, kinerja ekpor tercatat -1,1% MoM; +6,58% YoY(Nov-22: -2,46% MoM; +5,58% YoY), dan kinerja impor +5,16% MoM; -6,61% YoY (Nov-22: -0,91% MoM; -1,89% YoY).

Baca Juga: Indonesia Kebanjiran Produk Tekstil dari Luar Negeri Mendag Zulkifli Mau Ubah Aturan Soal Impor Bahan Baku TPT

Surplus neraca perdagangan secara keseluruhan berasal dari peningkatan kinerja ekspor non migas, dimana surplus barang nonmigas di Jan-Des 2022 mencapaiUSD78,85 miliar, ditengah defisit migas yang mencapai USD24,39 miliar.

Dimana kontributor utama berasal dari kelompok hasil industri, pertambangan, dan hasil pertanian. Rupiah terus melanjutkan penguatan terhadap USD yang sempat berada di posisi IDR 15.040 per USD.***

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Yahoo Finance BNI Sekuritas dailyfx.com CNBC Panin Sekuritas

Tags

Terkini

Terpopuler