Network
SEPUTAR CIBUBUR - PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (Saraswanti) berencana memasukan usulan pembagian dividen dalam agenda rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan pada 24 Mei 2021 mendatang. Dividen itu untuk tahun buku 2020.
"Rencana pembagian dividen akan diusulkan dalam RUPS Tahunan pada 24 Mei 2021 yang agendanya telah kami sampaikan dalam Pemanggilan Rencana RUPS," kata Dadang Suryanto, direktur dan corporate secretary PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk, dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Mei 2021, seperti dilihat seputarcibubur.com, Senin, 17 Mei 2021.
Dadang Suryanto menerangkan, tahun 2020 lalu, Saraswanti Anugerah Makmur juga melakukan pembagian dividen untuk tahun buku 2019. Saat itu, dividen yang dibagikan sebesar Rp 52,78 miliar atau setara 60,99% dari raihan laba bersih perseroan sebesar Rp 86,83 miliar.
Baca Juga: Astra Bagi Dividen Rp 4,6 Triliun
Pada 2020, emiten berkode saham SAMF ini mengantongi penjualan Rp 1,40 triliun atau naik 10% dibandingkan setahun sebelumnya yang sekitar Rp 1,28 triliun. Dari sisi laba bersih, Saraswanti membukukan peningkatan 36% menjadi Rp 118 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Saraswanti melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada Maret 2020 di tengah pandemi Covid-19, meski demikian perseroan mampu bertahan, bahkan bisa bertumbuh. “Walau di tengah pandemi Covid-19, kami masih mampu meningkatkan pendapatan. Bahkan, tidak melakukan pemutusan hubungan kerja,” ujar Dadang Suryanto, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 17 Mei 2021.
Baca Juga: Dagang Pupuk Saraswanti Tetap Kinclong di Tengah Pandemi Covid-19
Dadang Suryanto menambahkan, tahun ini, pihaknya berencana menambah kapasitas pabrik dari 600 ribu ton per tahun menjadi 700 ribu ton per tahun. “Peningkatan kapasitas itu menambah optimisme perseroan untuk meningkatkan penjualan pada tahun 2021,” ujarnya.
Saraswanti Anugerah Makmur yang berdiri sejak 1998 merupakan produsen pupuk NPK (nitrogen, phospat, dan kalium) untuk segmen non-subsidi. Hingga saat ini perseroan memiliki lima pabrik dengan kapasitas produksi sebesar 600 ribu ribu ton per tahun.
