PT Nestle Indonesia Bangun Pabrik Baru Nilai Investasi Rp3,1 Triliun

- 20 Mei 2021, 13:31 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam kunjungan kerja ke KEK Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 19 Mei 2021. / Foto: Humas pemprov Sulteng
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam kunjungan kerja ke KEK Palu, Sulawesi Tengah, Rabu 19 Mei 2021. / Foto: Humas pemprov Sulteng /

 

SEPUTAR CIBUBUR - Perusahaan susu multinasional PT Nestle Indonesia membangun pabrik baru dengan nilai investasi sebesar Rp3,1 triliun di Bandaraya, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Nilai investasi Pabrik yang akan menggunakan teknologi canggih di Batang itu juga akan dibarengi dengan perluasan tiga pabrik perusahaan susu itu yang berada di Karawang, Jawa Barat, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur dan Panjang, Lampung.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi komitmen Nestle untuk tetap melakukan ekspansi bahkan membangun pabrik baru meski masih dalam kondisi pandemi.

Menurut dia, bukan hanya nilai investasinya yang perlu mendapat apresiasi, melainkan pula sistem bisnis yang akan diterapkan di pabrik baru itu."Nestle bekerja sama dengan peternak di desa-desa, kecamatan-kecamatan, yang kemudian hasilnya jadi bahan baku untuk kemudian diproses."

Baca Juga: Kementerian Agama segera Luncurkan Kartu Nikah Digital, Ini Manfaatnya

Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar dalam peletakan batu pertama pabrik Bandaraya dan peresmian perluasan pabrik Nestle Indonesia di Batang, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan investasi tersebut merupakan bukti komitmen jangka panjang perusahaan asal Swiss itu di Indonesia.

"Keputusan untuk menginvestasikan 220 juta dolar AS untuk pabrik baru dan perluasan kapasitas pabrik-pabrik kami yang ada saat ini merupakan bukti komitmen jangka panjang kami di Indonesia," katanya sebagaimana disiarkan secara daring lewat saluran Youtube BKPM TV, Kamis.

Ganesan mengatakan investasi tersebut juga sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, khususnya produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat.***

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah