Transaksi Digital Diprediksi Tembus Rp370 Triliun Tahun Ini, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia

- 15 Juni 2021, 14:40 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo.
Gubernur BI Perry Warjiyo. /Dok. Dpm-ptsp.surabaya.go.id

 

 

SEPUTAR CIBUBUR -  Pemerintah memprediksi pertumbuhan transaksi keuangan digital berkaitan perdagangan dalam jaringan (e-comerce) dapat menembus hingga Rp370 triliun atau 39 persen di tengah masih terbatasnya aktifitas masyarakat kaarena adanya pandemi Covid-19.

“Masing-masing, seperti e-commerce bisa tumbuh 39 persen, e-money 32 persen, digital banking 22 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam seminar daring Kebijakan "Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19 pada Selasa, 15 Juni 2021.

Sikap optimisme pejabat bank sentral itu berdasarkan transaksi keuangan digital yang terjadi pada tahun 2020.  “Tahun lalu kita bisa bertahan InsyaAllah tahun ini dan tahun depan proses perbaikan ekonomi itu berlanjut. Perekonomian kita kalau BI memperkirakan 4,1 persen sampai 5,1 persen (2021).”

Indikasi adanya pertumbuhan itu, kata Perry, terlihat dari transaksi tiga lini ekonomi digital yang diperkirakan tumbuh pesat adalah e-commerce, uang elektronik (e-money), dan layanan perbankan digital (digital banking).

Baca Juga: Pragati Terus Selidiki Raghbir, Sinopsis Bepanah Pyaar di ANTV Hari Ini Selasa 16 Juni 2021

Pertumbuhan lini transaksi keuangan digital, tambahnya, akan menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi di tengah tekanan pandemi Covid-19. Ekonomi digital juga, lanjutnya, diharapkan membantu meningkatkan keuangan inklusif atau pemerataan akses keuangan.

Dia mengharapkan bank sentral mendukung sepenuhnya pesatnya ekonomi digital dapat membantu menumbuhkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun demikian, tambahnya, pesatnya transaksi keuangan digital juga harus diantisipasi dengan kebijakan yang mengedepankan prinsip keamanan dan kehati-hatian.” Ini peluang peluang untuk mendukung pemulihan ekonomi, dan juga inklusi ekonomi, termasuk UMKM, tapi juga mengandung risiko, termasuk risiko siber.”***

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah