Ini Kekuatan BUMN Pangan Pasca Penggabungan

- 21 September 2021, 23:29 WIB
Dirut PT RNI Arief Prasetyo Adi
Dirut PT RNI Arief Prasetyo Adi /Kamsari/Dok. Humas PT RNI

 

SEPUTAR CIBUBUR – Setelah beberapa BUMN Pangan dilakukan penggabungan, bisnis BUMN Pangan diharapkan kian memperkuat upaya transformasi ekosistem pangan mulai dari sektor pertanian, sektor perikanan, perdagangan dan logistik saling bersinergi dalam mendukung ekosistem pangan nasional, serta meningkatkan manfaat di sepanjang rantai nilai pangan kepada petani, peternak, nelayan termasuk UMKM dan konsumen.

“Seperti pada sektor pertanian kekuatan bisnis melalui sinergi PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Pertani diantaranya dengan mengembangkan Corporate Farming, membangun merek retail yang kuat semisal Inovasi produk retail Beras Ratu Mutiara kemasan Kontainer milik PT Pertani yang baru - baru ini dilakukan launching, mengembangkan produk premium, meningkatkan volume bisnis benih, produksi dan penjualan hingga peluang ekspor seperti beberapa bulan lalu PT SHS telah melaksanakan nota kesepahaman ekspor beras dengan Al Batlah di Arab Saudi.”Jelas Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT RNI (Persero)dalam siaran pers yang diterima Seputarcibubur.com Selasa (21 September 2021).

Baca Juga: Presiden Akan Resmikan Pabrik Industri Baja hingga Tinjau Vaksinasi di Provinsi Banten

Menurut Arief, langkah penggabungan BUMN dapat memperkuat untuk menciptakan ekosistem end to end pangan nasional.

“Penggabungan SHS dan Pertani dapat berperan di hulu dan berkolaborasi dengan para petani plasma dengan memproduksi beras, benih, jagung, dan produk hortikultura lainnya. Sementara Perindo dan Perinus dapat saling menguatkan memajukan sektor perikanan kerja sama dengan para nelayan maupun petambak, dengan menghadirkan produk – produk ikan yang berkualitas. ”ujar Arief.

Sedangkan PPI dan BGR Logistics, lanjut Arief, dapat saling melengkapi pada sektor trading dan logistik secara retail, domestik hingga pasar global melalui ekspor produk – produk pangan Indonesia.

Arief juga menyatakan penggabungan BUMN tidak berdampak pada karyawan yang digabung dan tidak ada pengurangan, seluruh kewajiban perusahaan BUMN yang digabungkan berkomitmen untuk melakukan kewajiban pelayanan kepada seluruh stakeholders meliputi konsumen, mitra / relasi, suplier, investor dan kewajiban kepada pemangku kepentingan lainnya.

Staf Khusus III Menteri BUMN bidang Komunikasi publik, Arya Sinulingga menambahkan proses merger ditujukan terhadap BUMN yang memiliki fokus bisnis yang sama.

Ia mencontohkan penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri yang sama-sama bergerak di sektor pertanian, PT Perikanan Nusantara (Perinus) yang bergabung dengan PT Perikanan Indonesia (Perindo) yang memiliki fokus perikanan, serta BGR Logistics yang dimerger ke dalam Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang sama-sama bergerak di sektor perdagangan dan logistic

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah