Sampai saat ini, anggota yang bergabung dalam Robot Trading Fahrenheit khususnya di Bali masih mengumpulkan data korban
Data tersebut masih terus dikumpulkan dengan perkiraan total ratusan miliar hanya untuk di Bali, dan nasional mencapai Rp 5 Triliun.
"Kasus kerugiannya lebih besar dari kasus Indra Kenz. Indra Kenz di bawah Rp 1 Triliun, sedangkan ini kira-kira Rp 5 Triliun lebih," sambung Murni W.
Untuk diketahui, pemerintah lewat Kemendag dan Satgas Waspada Investasi telah menutup 336 robot trading karena diduga melanggar Undang-undang perdagangan Komoditi.
Perusahaan-perusahaan tersebut juga diduga menyalahgunakan Surat Izin Usaha Penjualan Langsung yang diterbitkan Kemendag.
Perusahaan yang masuk daftar ditutup tersebut diantaranya adalah Net89/SmartX, Auto Trade Gold, Viral Blast, Raibot Look, EA 50, Sparta, Fin888, Fahrenheit (FSP Akademi Pro), dan DNA Pro. *** Ni Putu Putri Muliantari/ringtimesbali.com