Menurut dia, sejalan dengan aksi agresif Bareskrim maka masyarakat mendapatkan jaminan keamanan karena aparat penegak hukum melakukan penanganan dengan meringkus sederet perusahaan investasi abal-abal tersebut.
"Kinerja Bareskrim sudah cukup bagus. Tetapi tetap perlu dipertahankan dan ditingkatkan terutama pada kejahatan cyber," kata Piter.
Baca Juga: Masa Kelam Denny Sumargo, Pernah Kalah Judi Hingga Rp30 Miliar
Piter menyebut gerak cepat Bareskrim perlu diimbangi dengan pendalaman literasi keuangan oleh pemangku kebijakan lainnya, sehingga pengetahuan masyarakat terhadap investasi aman lebih mumpuni.
Menurut Piter, apabila literasi keuangan tidak dilakukan dengan masif, maka modus serupa tidak tertutup kemungkinan kembali terulang dan bermuara pada banyaknya masyarakat yang terjebak dalam investasi abal-abal.
"Mengatasi penipuan investasi bodong tidak bisa Bareskrim. Semua pihak bisa ikut terlibat dan aktif membantu," katanya.
Baca Juga: Siapa Sangka, Situs Judi Online Pernah Buka Pasar Taruhan Untuk Pilpres
Dalam rangka meminimalisasi penipuan, dia menyarankan kepada masyarakat dapat berinvestasi aset yang telah mendapatkan legalitas dari pemerintah, serta memanfaatkan pihak penyedia jasa yang terdaftar otoritas terkait.
“Izin operasional yang dikantongi oleh pihak perantara menjadi jaminan keamanan yang unggul. Selain itu, pilihan pada aset investasi resmi seperti saham, obligasi, reksa dana, atau perbankan, juga mampu mencegah terjadinya penipuan,” kata Piter.