Pengendalian Karhutla Butuh Solusi Permanen, Kolaborasi Para Pihak Disebut Jadi Kunci

- 24 Juni 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi Karhutla. Kabupaten Bengkalis mengusulka untuk wilayahnya berada dalam status siaga karhutla
Ilustrasi Karhutla. Kabupaten Bengkalis mengusulka untuk wilayahnya berada dalam status siaga karhutla /Dok. mediacenter.riau.go.id/

Kemudian, operasional, diantaranya dilakukan dengan memperkuat Satgas terpadu, penegakan hukum, dan pemberdayaan Masyarakat Peduli Api.

“Yang terakhir adalah pengelolaan dalam landscape,” katanya saat Webinar “Mencari Solusi Permanen pencegahan Karhutla di Jambi” yang diikuti secara daring, Kamis 23 Juni 2022.

Dia mengatakan pengendalian karhutla dan perubahan iklim secara luas tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata, namun butuh dukungan seluruh lapisan masyarakat, dunia usaha, bahkan dunia internasional.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan, kita semua patut bersyukur bahwa atas kolaborasi para pihak, dalam beberapa tahun ini tren terjadinya karhutla terus menurun, dan memberikan konntribusi yang cukup signifkan dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia.

“Upaya yang telah berjalan terus harus tetap kita pertahankan dan dijaga kesinambungannya,” kata dia dalam sambutan tertulisnya.

Indryono menekankan APHI dan perusahaan pemegang Perizinan Berusahaan Pemanfaatan Hutan (PBPH) sangat mendukung upaya pengendalian karhutla di berbagai daerah termasuk di Jambi.

Hal itu dilakukan melalui diantaraya melalui berbagai penyiapan lahan tanpa bakar di lahan PBPH maupun di lahan masyarakat, perbaikan tata kelola lahan gambut, program pemberdayaan masyarakat, penyiapan sarana pra sarana pencegahan karhutla dan mendukung operasional Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Sekjen APHI Purwadi Soeprihanto menambahkan pengendalian karhutla akan mencegah lepasnya emisi GRK. “Sehingga mendukung tercapainya komitmen Indonesia’s FOLU Net Sink 2030,” katanya.

Indonesia’s FOLU Net Sink adalah kondisi dimana GRK yang terserap di sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Use/FOLU) lebih tinggi dibandingkan tingkat emisinya di tahun 2030.

Baca Juga: PPIH Arab Saudi Cek Kesiapan Perusahaan Pengangkutan Bagasi Jemaah Haji Indonesia

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x