Network
SEPUTAR CIBUBUR - Satuan Reserse Kriminal Polres Purwakarta berhasil meringkus empat pengelola atau admin judi online jenis slot di Kabupaten Purwakarta.
Kempat tersangka yang salah satunya merupakan seorang wanita cantik ini menawarkan judi dari situs Gacor93.
"Para tersangka memiliki peran masing-masing. Untuk yang perempuan bertindak sebagai koordinator dan tiga tersangka lainnya bertindak sebagai admin atau operator yang mengakses backoffice,"kata Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, Selasa 13 September 2022.
Baca Juga: Ngeri, Kepala PPATK Ungkap Transaksi Bisnis Judi Online Tembus Rp155 Triliun
Penangkapan tersangka dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang resah dengan maraknya permainan judi online.
Usai penyelidikan, praktik haram tersebut mengerucut kepada beberapa orang yang bertindak sebagai admin, di antaranya empat tersangka yang berhasil ditangkap, masing-masing berinisial US (36), AG (33), KN (22), dan seorang perempuan berinisial TD (29).
Admin bertugas diantaranya menjalankan dan menerima transferan (deposit) dan mengirim kemenangan (withdraw) kepada member yang mengikuti situs tersebut.
Baca Juga: Kapolda se Indonesia Setengah Hati Laksanakan Instruksi Kapolri Soal Pemberantasan Judi Online
Baca Juga: Catat, Bus TransJakarta Beroperasi 24 Jam di 13 Koridor Ini
“Adapun server judi online ini berada di luar negeri. Kami pun masih melakukan pengejaran terhadap Mr. P yang merupakan owner dari situs Gacor93," jelas Edwar.
Dari tangan para tersangka polisi menyita sejumlah barang bukti berupa 4 unit laptop, 9 unit handphone, 12 Kartu GSM, 2 unit monitor, 6 buku tabungan, delapan kartu ATM, dan screnshoot situs judi online Gacor93.
Saat ini, pihak kepolisian setempat tengah melakukan pengejaran terhadap Mr. P yang merupakan owner dari situs Gacor93.
Sesuai dengan keterangan para tersangka, para admin judi online itu mendapatkan gaji Rp3-5 juta per bulan. Sedangkan omset judi online terhitung sejak Juni-September 2022 mencapai sekitar Rp85 juta.
Atas perbuatannya, para pelaku akan dikenakan pasal 27 ayat 2 jo pasal 45 ayat 2 UU ITE, dengan pidana penjara maksimal enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.***
***
