SEPUTAR CIBUBUR - IHSG ditutup terkoreksi 0,5% ke 7,056 pada perdagangan akhir pekan kemarin (28/10), meskipun sempat menguat.
Kombinasi penguatan kembali Indeks DJIA Jumat sebesar +2.59% & EIDO sebesar +0.55% serta naiknya harga Coal +0.45% berpotensi menjadi sentimen positif pendorong IHSG akan rebound dan ditutup menguat dalam perdagangan Senin ini. Ini menunggu release data inflasi Indonesia bulan Oktober yang akan diumumkan Selasa, 1 November serta hasil meeting The Fed tentang FFR pada awal bulan November
Trend Bullish, selama di atas 6.995. IHSG closing di bawah 5 day MA (7.058). Indikator MACD bullish, Stochastic overbought, di atas support 7.017, candle Hanging Man. Jika bisa di tutup harian di atas 6.980, IHSG masih berpeluang rebound, target 7.091 DONE/7.135. Jika gagal, rawan menuju 6.958/6.902. Dominan power Buy. Range breakout berada di 6.995 - 7.135.
Resist: 7.080/7.135/7.167/7.217. Support: 7.037/7.016/6.958/6.917. Perkiraan range: 7.010 - 7.100.
Bursa Wall Street mencatat kenaikan yang signifikan. Pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 2,59%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 2,46%, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 2,87%.
Bursa AS menguat tajam karena data ekonomi AS yang menggembirakan dan prospek kinerja yang lebih cerah menjelang pertemuan Federal Reserve minggu ini. Saham Apple, Chevron dan Exxon Mobil menguat. Bursa Eropa juga mengalami kenaikan setelah kenaikan suku bunga bank sental Eropa dan rilis kinerja emiten.
Baca Juga: Kerap Halu, Lita Gading Miris dengan Kondisi Kejiwaan Ustaz Yusuf Mansur
Bursa Asia Pasifik mencatat pelemahan. Pada Jumat lalu indeks bursa regional Asia Pasifik terkoreksi. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan Asia masing-masing menjadi 4,0% dan 4,3% pada tahun 2022F dan 2023F karena pengetatan moneter global, peningkatan inflasi dan perlambatan di China.