Resesi Ekonomi Global 2023 Jangan Dramatisir, tapi Perlu Diwaspadai

- 13 November 2022, 09:53 WIB
 ilustrasi resesi/pixabay.com
ilustrasi resesi/pixabay.com /

SEPUTAR CIBUBUR - pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej) Adhitya Wardhono PhD mengatakan resesi ekonomi global perlu diwaspadai tetapi jangan terlalu berlebihan hingga menyebabkan masyarakat resah.

"Resesi perlu diwaspadai, tetapi jangan terlalu didramatisasi. Tentunya optimisme dan komunikasi kebijakan yang baik diperlukan guna menjaga ekspektasi masyarakat," katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu, 12 November 2022.

Menurutnya, pemberitaan terkait resesi ekonomi global sifatnya harus objektif dan perlu dikaji secara hati-hati karena perbandingan antara kondisi perekonomian global dan dalam negeri perlu diterangkan secara lugas.

Baca Juga: Ancaman Resesi Ekonomi Global Dorong Permintaan Emas Global Meningkat

"Hal itu untuk menghindari asimetris informasi serta ketakutan masyarakat yang berlebihan atas resesi ekonomi yang diprediksi terjadi pada tahun 2023," tuturnya.

Ia menjelaskan sinergi kebijakan menjadi kunci dari stabilitas perekonomian yang diwujudkan melalui bauran kebijakan nasional yang akomodatif.

"Sejalan dengan bauran kebijakan nasional, bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2023 harus terus mendorong pemulihan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas," ucap pakar moneter Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej itu.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Diperkirakan Bakal Tumbuh, Bikin Perbankan Optimistis Hadapi Resesi

Hal tersebut antara lain dilakukan dengan didukung stabilisasi nilai tukar rupiah, kebijakan makroprudensial akomodatif, dan percepatan digitalisasi sistem pembayaran.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah