SEPUTAR CIBUBUR - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar 4,5 persen sampai 5,3 persen secara tahunan pada 2023.
Perry bahkan menyebutkan tren kenaikan itu bisa terus menjadi 4,7 sampai 5,5 persen pada 2024.
"Selain ekspor, konsumsi dan investasi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kita," kata Perry dalam webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia di Jakarta, Senin, 5 Desember 2022.
Ia mengatakan hilirisasi komoditas sumber daya alam (SDA), pembangunan infrastruktur, Penanaman Modal Asing (PMA), dan bergeraknya sektor pariwisata juga akan menjadi penopang perekonomian pada 2023.
Adapun inflasi pada tahun depan dibidik kembali ke sasaran 3 plus minus 1 persen dengan inflasi inti kembali ke bawah 4 persen pada semester I 2023.
“Pada 2024 tentunya akan lebih turun lagi ke dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen. Ini hasil koordinasi erat antara subsidi energi pemerintah, kenaikan suku bunga BI yang terukur, stabilitas nilai tukar rupiah, dan koordinasi tim pengendali inflasi,” imbuhnya.
Baca Juga: OJK Larang Direksi dan Komisaris Asuransi Jiwa Wanaartha (WanaArtha Life) Mundur
Didukung oleh penguatan fundamental perekonomian nasional, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga diperkirakan akan menguat setelah kuartal I 2023.