Buka Pameran IIMS, Presiden Jokowi Ungkap Insentif untuk Motor Listrik Diutamakan

- 16 Februari 2023, 14:52 WIB
Presiden Joko Widodo melihat bagian ruang kemudi mobil Esemka Bima EV dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). IIMS 2023 yang bertemakan "Bringing Opportunity for Otomotive Society Together" (BOOST) tersebut akan berlangsung hingga 26 Februari mendatang yang diikuti sekitar 40 merek otomotif dengan menampilkan produk dan konsep terbaru.
Presiden Joko Widodo melihat bagian ruang kemudi mobil Esemka Bima EV dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). IIMS 2023 yang bertemakan "Bringing Opportunity for Otomotive Society Together" (BOOST) tersebut akan berlangsung hingga 26 Februari mendatang yang diikuti sekitar 40 merek otomotif dengan menampilkan produk dan konsep terbaru. /Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym./

SEPUTAR CIBUBUR - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah memprioritaskan pemberian insentif bagi kendaraan listrik roda dua atau sepeda motor listrik.

“Tentu saja yang didahulukan akan motor dulu. Wong tadi yang mobil-mobil listrik saya tanya ngantri-nya ada yang setahun, ada yang 2 bulan, 6 bulan indent, apalagi diberi insentif,” kata Presiden Jokowi usai menghadiri Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

Saat ini, kata Jokowi, antusiasme masyarakat untuk membeli kendaraan listrik cukup tinggi sebagaimana terlihat dari angka pemesanan kendaraan.

Baca Juga: Menurut Menparekraf Sandiaga Uno Pencapaian Target Parekraf 2023 Perlu Ditopang dengan Deregulasi

Sementara untuk besaran insentif kendaraan listrik hingga saat ini masih dihitung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Insentif masih dihitung terus oleh Kementerian Keuangan, berapa yang pertama untuk mobilnya, dan berapa untuk motornya,” ujarnya seperti dikutip seputarcibubur.com dari Antara

Jokowi menjamin pemerintah akan melakukan perhitungan dan kalkulasi yang matang sebelum resmi menetapkan insentif kendaraan listrik.

Pemerintah mewacanakan untuk membangun ekosistem industri kendaraan listrik dalam negeri guna menerapkan sistem transportasi berbasis ramah lingkungan, sekaligus bagian dari transisi bangsa untuk meninggalkan penggunaan energi fosil.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan adopsi kendaraan listrik dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan konvensional yang saat ini mencapai hampir 70 miliar liter per tahun.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x